Mengenal Neurofisiologi untuk Diagnosis hingga Penanganan Gangguan Saraf

Jumat 13-09-2024,06:21 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Dengan begitu, diharapkan dampak jangka panjang berbagai penyakit neurologis dapat ditekan dan dikurangi.

Adapun tema ini sejalan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadirkan pendekatan neurofisiologis, salah satunya adalah lokasi geografis yang besar.

BACA JUGA:Dasco: Komposisi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Rampung H-5 Pelantikan

BACA JUGA:Daftar 21 Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024, Lengkap Cara Ceknya

"Kongres ini bertujuan untuk membangun momentum, meningkatkan kesadaran, dan aksesibilitas terhadap pendekatan neurofisiologi di Indonesia dan negara-negara tetangga," tutur dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Convenor of the 33rd ICCN 2024 pada kesempatan yang sama.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Dr dr Dodik Tugasworo P, Sp.S(K)MH memaparkan, forum ini menawarkan berbagai program komprehensif dengan pembahasan mendalam.

"Salah satunya adalah pemaparan hasil riset terbaru mengenai dampak gangguan saraf terhadap kualitas hidup pasien, serta potensi pengembangan teknologi neurofisiologi yang lebih inovatif, termasuk penggunaan AI, untuk membantu pasien dengan kondisi kronis dan di daerah terpencil."

Dengan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari lebih dari 30 negara, forum ini diharapkan menjadi ajang transfer knowledge dan inovasi dalam penanganan neurofisiologi.

BACA JUGA:Uji Coba di Bandara IKN, Menhub Budi Karya: Mendarat dengan Lancar dan Selamat 

BACA JUGA:KADI Buka Penyelidikan Anti Dumping Impor Kertas Karton Buntut Adanya Indikasi Kerugian

"Salah satu topik menarik yang dibahas adalah studi penggunaan stimulasi otak non-invasif untuk penanganan penyakit Demensia (Alzheimer), yang menunjukkan hasil menjanjikan dalam memperlambat progresi penyakit," kata Dodik.

 

Kategori :