"Dijelaskan bagaimana cara masuknya dan biaya serta posisi-posisi sampai harga-harga," katanya kepada awak media, Sabtu 14 September 2024.
Korban akhirnya dimintai uang Rp. 170 juta untuk menjadi masinis. Sementara, untuk posisi teknis sebesar Rp 50 juta.
Korban akhirnya tertarik sebagai teknisi. Dia bersama dengan rekannya menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan sekaligus menyetorkan uang ke rekening Bripda WSN secara bertahap pada Mei, Juli dan Agustus.
BACA JUGA:Ungkap Penipuan Modus Pesan Dimsum Secara COD, Pelaku Dibekuk Tidak Sampai 24 Jam
Oknum polisi WSN akhirnya menjanjikan korban bisa mengikuti diklat pada 16 Juli 2024.
"Dari situ Bripda WSN menjanjikan tanggal untuk diklat kemudian posisinya sebagai apa sudah rapih lah di CV, semua sudah diberikan," ujarnya.
Pelaku disebut tidak menepati janji. Bahkan, tak bersikap kooperatif.
BACA JUGA:Cara Cek E-Meterai Asli atau Palsu untuk Daftar CPNS 2024, Satu Langkah Cegah Penipuan!
"Sampai sekarang belum terjadi diklatnya," ujar dia.
"Saya berharap pelaku dapat diadili sebagaimana mestinya, karena pelaku tidak ada itikad naik untuk mengembalikan uang saya," katanya.