Disebutkannya, dirinya bersama Umar Kei awalnya berbicara baik-baik satu sama lain mengenai kepengurusan Kadin.
BACA JUGA:Jubir RIDO: Transportasi Perkotaan Modern Harus Jangkau Aglomerasi Jakarta
BACA JUGA:Identitas Sopir Angkot Tabrak Warga di Pasar Serpong Dikantongi, Polisi Periksa Pelaku
"Baik-baik, sangat baik-baik. Kami menyampaikan bukti-bukti, tanda kontrak kami, kami juga menyampaikan bahwa ini masalah internal Kadin walaupun ada perbedaan. Nah, ternyata Pak Umar Kei itu kan bicara terus. Saya potong, saya bilang, 'ini urusan rumah tangga Kadin," terangnya.
"Walaupun perbedaan persepsi antara kami. Tapi kami keluarga besar'. Saya bilang kayak gitu. 'Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin, silakan keluar'. Beliau marah. Berdiri mengambil minuman kaleng nescafe langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis," tuturnya.
"Kena, saya agak marah saya bangun ternyata anak buah pak Umar ada disebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu. Dipukul kepala, kemarin memar diatas kepala saya lah," jelasnya.
"Karena korban ada dua di kami satu orang melindungi saya akhirnya dia yang kena pukul banyak. Setelah itu kejadian tidak menentu lagi pada akhirnya meraka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kita untuk ke Kadin akhirnya terjadi bentrokan," bebernya.