BACA JUGA:Program Konversi Motor Listrik Hanya Diminati Penghobi, Masyarakat Masih Setengah Hati
"Lalu untuk teknis motornya seperti bannya ga botak, lampunya normal, suspensinya ga ada yang bocor , jadi harus bener-bener standar dulu motornya Ssebelum kita konversi. Motor harus dinormalin dulu seperti motor baru," imbuhnya.
Rohadi berharap dengan diadakannya ajang konversi ini, bisa menjadi pembuktian bahwasanya kendaraan listrik mampu bersaing dengan kendaraan konvensional.
"Saya yakin hari ini jadi pembuktian bahwa prodak yang dibuat bintang racing team ini aman. Dibawa balap aja aman, apalagi dibawa harian," tandasnya.
Sebagai informasi, lomba konversi motor ini diikuti oleh 18 sekolah kejuruan dari Jabodetabek.
BACA JUGA:Tok! Pemerintah Naikan Subsidi Konversi Motor Listrik Menjadi Rp 10 Juta
BACA JUGA:Kementerian Keuangan Terima Motor Listrik Konversi dari Kementerian ESDM
Adapun juara 1 lomba konversi motor diraih oleh SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta, juara 2 diraih SMKN 2 Bekasi, dan juara 3 yaitu SMK Taman Siswa Bandung.
Serta hadiah yang didapat yakni uang pembinaan sebesar Rp5.000.000 untuk juara 1, Rp3.000.000 untutuk juara 2, dan juara 3 Rp2.000.000.
Kemudian untuk penilaian konversi motor ini yakni mulai dari fungsional yakni standar kelistrikan seperti insulansi, resistansi dan metode dua arah penghidupan.
Lalu lama waktunya, kerapihan, fungsi lampu, rem serta speedo meter.