Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Senin 23-09-2024,16:15 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tetap berada di posisi stagnan di kisaran 5 persen ditengah-tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Melansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen pada Kuartal II 2024 (y-o-y). 

BACA JUGA:3 Industri Ini Jadi Korban PHK Masif, Ekonom Ungkap Penyebabnya

BACA JUGA:Ekonom: Sektor Manufaktur Mandek Hingga PHK Besar-Besaran, Pemerintah Malah Mendukung Impor

Angka tersebut sendiri diketahui jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan Indonesia pada periode yang sama pada tahun 2023 lalu, yaitu sebesar 5,17 persen.

Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor utama yang menyebabkan stagnansi pertumbuhan ekonomi global.

BACA JUGA:Tekonologi AI Disebut Sebagai Pemicu Ancaman PHK Massal, Ekonom Narasi Institute: Ada Faktor Lain Juga

BACA JUGA:Ekonom INDEF Ungkap Alasan Investor Asing Enggan Melirik Indonesia

Salah satunya adalah karena ketergantungaan ekonomi yang masih sangat tinggi pada ekspor komoditas.

"Ketika harga komoditas global turun, ekonomi Indonesia ikut terpukul. Selain itu, investasi yang masuk ke Indonesia masih terkonsentrasi pada sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur dan properti, sementara investasi di sektor-sektor produktif seperti manufaktur dan teknologi masih relatif rendah," jelas Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Senin 23 September 2024.

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa tertekannya konsumsi domestik, yang menjadi pendorong utama pertumbuhan, juga menjadi salah satu penghambat dari pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Jakarta Bakal Jadi Pusat Ekonomi ASEAN Usai Lepas Status Ibu Kota Negara

BACA JUGA:KA Logawa Kini Gunakan Rangkaian New Generation, Kelas Ekonomi Rasa Eksekutif!

"Konsumsi domestik, juga tertekan oleh inflasi yang semakin meningkat, terutama untuk kebutuhan pokok," pungkas Achmad.

Atas dasar inilah, Achmad menilai bahwa Pemerintah perlu untuk mendorong diversifikasi ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Kategori :