Penderita Serangan Jantung Usia Muda Meningkat 2 Persen Tiap Tahun

Senin 23-09-2024,22:58 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Pengurus Pusat Persatuan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PP PERKI) dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mengungkapkan bahwa usia muda yang mengalami serangan jantung semakin meningkat.

"Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak  2% setiap tahunnya," ungkap Radityo pada konferensi pers daring, 23 September 2024.

BACA JUGA:Punya Genetik Penderita Jantung, Bisa Dicegah dengan Hidup Sehat?

BACA JUGA:Waduh! Gen Z Juga Punya Risiko Kena Penyakit Jantung Lho Guys, Ini Kata Ahli

Ia menyebut bahwa peningkatan ini dihubungkan oleh beberapa faktor, seperti darah tinggi, obesitas, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, hingga perubahan gaya hidup yang membuat seseorang kurang bergerak.

"Dan ini juga berhubungan dengan peningkatan faktor risiko yakni, darah tinggi dan diabetes," tambahnya.

Sehingga, ia menegaskan bahwa penyakit jantung tidak hanya ditemukan pada usia tua.

Justru, ia mengungkap data yang menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung pada usia yang lebih muda.

BACA JUGA:Mengenal Prosedur Medis PCI untuk Penanganan Serangan Jantung Akut

BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Daging Buah Kelapa untuk Kesehatan, Baik untuk Kulit dan Jantung

Selain serangan jantung, beberapa penyakit jantung juga memiliki tren meningkat pada usia muda, mulai dari infark miokard, stroke, hingga gagal jantung.

Untuk diketahui, penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia selama 20 tahun terakhir.

Secara global, penyakit jantung menyebabkan kematian terhadap 18,6 juta orang tiap tahunnya.

"Angka kematian tersebut diperkirakan akan meningkat terus sampai tahun 2030," tandasnya.

Lebih lanjut, Radityo menjelaskan secara epidemiologi di antara jenis-jenis penyakit jantung, penyakit jantung isemik mempunyai kontribusi terhadap kematian tertinggi.

Kategori :