PADANG, DISWAY.ID - Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) membeberkan hasil autopsi Afif Maulana, siswa SMP di Padang, Sumatera Barat.
Hasilnya, Afif tewas bukan karena penganiayaan melainkan karena jatuh dari ketinggian.
BACA JUGA:Detik-Detik Jenazah Afif Maulana Diekshumasi, Diangkat dari Kuburan hingga Disaksikan Kapolda
BACA JUGA:Mochammad Afifuddin Resmi Menjabat Sebagai Ketua KPU RI
Ketua Tim Ekshumasi FDFMI, Ade Firmansyah mengemukakan, berdasarkan analisis bukti-bukti, Afif meninggal karena terjatuh dari ketinggian 14,7 meter.
Menurutnya, meskipun saat itu ada yang menolongnya, kemungkinan hidupnya pun sangat kecil.
"Dari hasil penelusuran kami, penyebab kematian almarhum adalah cedera berat di beberapa area, terutama di bagian pinggang, punggung, dan kepala, yang menyebabkan patah tulang di bagian belakang kepala dan luka serius pada otak. Ini adalah hasil dari cedera tumpul yang terjadi akibat jatuh dari ketinggian," kata Ade, Kamis, 26 September 2024.
BACA JUGA:Tubuh Afif Maulana Ada Bekas Luka Memanjang? Direktur LBH Padang Bakal Lakukan Ini
Menurutnya, berdasarkan data dan pemeriksaan di jembatan Kuranji, penyidik menemukan adanya luka lecet dibahu kiri, dan robek di bagian kaki kiri.
Luka tersebut dipastikan muncul saat Afif masih dalam kondisi hidup hingga kemudian terjatuh.
"Maka sebetulnya bagi setiap orang yang berkendara bersama, maka seharusnya, akan menerima bahaya yang sama apalagi dengan posisi jatuh ke arah kiri," ujarnya.
Ia mengatakan, pada sample tulang ditemukan adanya tanda intravital pada kepala, jaringan otak, tulang hidung dan tulang kemaluan.
Hal tersebut disebabkan oleh panic high atau tekanan tinggi, sesuai dengan perhitungan tinggi jembatan, berat badan Afif dan tekanan yang dihasilkan.
"Pada tubuh Afif juga terdapat luka di bagian iga belakang akibat benturan yang mengakibatkan tulang sumsum Afif tertarik dan cedera batang otak," imbuhnya.