BACA JUGA:Viral! Wine hingga Tuyul Bersertifikat Halal, BPJPH Langsung Buka Suara, Bawa-bawa Fatwa MUI
BACA JUGA:Dukung Peparnas XVII di Solo, Transjakarta Kirim 10 Unit Bus Low Entry
Penyerangan darat ini dilakukan oleh Israel setelah melancarkan serangan udara dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan Israel Defense Forces atau IDF mengklaim bahwa pihaknya secara diam-diam menyerang sekitar 1.000 lokasi Hizbullah di Lebanon Selatan
Penyerangan dilakukan menyasar terowongan dan bunker tempat kelompok teroris tersebut menyimpan senjata.
IDF mengatakan lokasi tersebut terletak di dalam desa-desa Lebanon dan di daerah hutan.
Tidak hanya itu, IDF juga mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil mengusir pasukan elit Hizbullah Radwan keluar dari daerah perbatasan sehingga memungkinkan pasukan komando Israel memasuki Lebanon sebagian besar tanpa terdeteksi.
BACA JUGA:Tangan Netanyahu Gemetar Saat Komentari Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv
BACA JUGA:Dukung Peparnas XVII di Solo, Transjakarta Kirim 10 Unit Bus Low Entry
Menurut perkiraan IDF, sekitar 2.400 teroris Radwan dan 500 teroris Jihad Islam Palestina lainnya desa-desa di Lebanon selatan untuk menyerang Israel.
Serangan oleh pasukan komando IDF, termasuk teknisi tempur, terkadang berlangsung selama tiga hingga empat hari dan secara total, operasi telah dilakukan selama 200 malam.
Militer juga sempat menunjukkan kepada wartawan puluhan senjata, termasuk senapan serbu, senapan mesin, RPG, rudal anti-tank, alat peledak, ranjau, mortir, dan peralatan seperti walkie-talkie yang telah diambil oleh pasukan komando dari dalam terowongan dan bunker Hizbullah.
IDF melihat kemungkinan bahwa serangannya terhadap Hizbullah, yang menewaskan seluruh pimpinannya, dapat menyebabkan pergeseran keseimbangan kekuasaan di Lebanon.
Dengan demikian pemerintah mendapatkan kembali kendali atas sebagian wilayah negara tersebut, terutama wilayah selatan, dari kelompok yang didukung Iran.