JAKARTA, DISWAY.ID – Banyaknya kendaraan listrik yang masuk negara – negara Eropa membuat Uni Eropa akan naikan tarif impor 45 persen untuk EV China.
Dalam memutuskan tarif impor tersebut, pemerintah Uni Eropa akan melakukan pemungutan suara.
Meskipun berencana untuk memberikan kenaikan tariff impor hingga 45 persen, namun Uni Eropa juga khawatir akan respon dari China.
Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan blok tersebut, mengusulkan bea masuk akhir untuk lima tahun ke depan untuk mengantisipasi subsidi dari pemerintah China yang dianggap tidak adil.
Proposal UE akan kenaikan tarif impor ini dapat diblokir jika mayoritas dari 15 anggota UE, yang mewakili 65 persen populasi UE, memberikan suara menentangnya.
BACA JUGA:Maarten Paes Terbang ke Bahrain, Tim Medis FC Dallas Izinkan Perkuat Timnas Indonesia Vs Bahrain
Reuters melansir bahwa pada hari Rabu lalu, Perancis, Yunani, Italia, dan Polandia akan memberikan suara mendukung, di mana hal ini meloloskan kebijakan tersebut.
Jika tidak ada mayoritas yang memenuhi syarat, eksekutif UE dapat mengadopsi tariff, namun masih terbuka peluang untuk mengajukan proposal amandemen jika ingin mendapatkan dukungan yang lebih besar.
Salah satu produsen mobil utama di kawasan tersebut yaitu Jerman, akan memberikan suara dan menentang pemberlakuan tarif.
Jerman dikatakan abstain dalam pemungutan suara tersebut, di mana sejauh ini merupakan salah satu pemasok tersebesar ke China.
BACA JUGA:KPK Periksa 4 Saksi Kasus Penerimaan Hadiah dari APBD Kota Bandung Tahun 2020-2023
Sedangkan Volkswagen atau VW mengatakan bahwa menetapan tariff ini merupakan pendekatan yang salah.
Menteri ekonomi di Spanyol yang mendukung aturan tarif ini juga mengatakan dalam surat harus menjaga negosiasi untuk tetap terbuka.