JAKARTA, DISWAY.ID -- Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-17 yang diselenggarakan di Kota Solo momentum penting untuk menunjukkan peran serta pemerintah dalam memastikan hak-hak olahraga bagi seluruh warga negara.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono menyebut Peparnas 2024 jadi bagian dari kampanye pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak olahraga bagi penyandang disabilitas.
Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan telah menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dalam memberikan perhatian serius terhadap penyandang disabilitas di bidang olahraga.
BACA JUGA:Batal Jadi Anggota DPR, Tia Rahmania Gugat KPU ke PTUN
BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Mi dari Labu dan Abon Lele, Ihsani Juara AHM Best Student 2024
“Ini bentuk komitmen dari pemerintah dalam rangka menyukseskan Peparnas 2024. Kemenpora bersama pemerintah daerah telah melakukan evaluasi dan perbaikan infrastruktur untuk memastikan aksesibilitas bagi para atlet dan penonton,” ujar Surono dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 dikutip Kamis, 10 Oktober 2024.
Surono menyebut perpindahan lokasi dari Sumatera Utara ke Kota Solo, lantaran Kota Solo lebih siap dalam hal insfrastruktur.
Lebih dari 20 venue olahraga di Solo dan sekitarnya telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, termasuk akses kursi roda dan akomodasi yang ramah disabilitas.
"Solo memiliki pengalaman sukses dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022, di mana berbagai venue dan fasilitas telah memenuhi standar internasional yang ramah disabilitas. Hal ini menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk menjadikan Solo sebagai tuan rumah Peparnas 2024," ujarnya.
BACA JUGA:Muzani Sebut Tanggal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Lebih Relevan 17 Oktober
Bahkan, puluhan hotel di Solo, Karanganyar, dan Sukoharjo telah disiapkan untuk menampung lebih dari 4.000 atlet dan ofisial.
Dengan adanya sistem transportasi yang diatur secara khusus bagi atlet, pemerintah berusaha memberikan kenyamanan maksimal agar para atlet dapat berfokus pada prestasi mereka tanpa harus khawatir dengan aksesibilitas .
"Dengan semakin banyaknya fasilitas yang memenuhi standar aksesibilitas, diharapkan para atlet dapat terus mengasah kemampuan mereka dan meraih prestasi di kancah internasional, seperti di Paralimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat," ucapnya.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, menambahkan setelah upacara pembukaan pada 6 Oktober 2024 di Stadion Manahan Solo, beberapa cabang olahraga telah dipertandingkan.