"Kalau keamanan lain saya percaya. Sebetulnya waktu terdampak itu alarm bunyi. Dan kalau tidak, mungkin juga melanda kemana-mana. Jadi kurang dari 10 menit itu damkar sudah sampai karena alarm bunyi, terus langsung kita telepon damkar, dan cepat sekali datangnya. Artinya (alarm) itu juga berfungsi," bebernya.
BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Keuangan Syariah, OJK Terbitkan Regulasi dan Program Inisiatif
BACA JUGA:Gencar Sosialisasikan Sertifikat TKDN, Kemenperin Libatkan Ribuan Industri Kecil
Sehingga, ia menegaskan bahwa sistem keamanan di museum tersebut tidak seluruhnya buruk sehingga pihaknya cukup meningkatkan dan memperbaiki bagian-bagian yang kurang saja.
Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Candra Dewi menjelaskan bahwa perbaikan sarana mitigasi bencana tidak hanya dilakukan pada fasilitas, tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM).
"Keamanan kita tingkatkan tidak hanya dengan fasilitas, tetapi juga dengan SDM," tambah Candra dalam kesempatan yang sama.
Sosialisasi terkait penanganan bencana akan dilakukan secara berkelanjutan.
Sementara fasilitas keamanan yang sudah tersedia di masing-masing bangunan mulai dari alarm, CCTV, sprinkle otomatis, smoke detector.
BACA JUGA:Sinergi BULOG-TNI AD, Kerja Sama Budidaya Pertanian dan Jaringan Distribusi Pangan
BACA JUGA:WIKA KSO Tuntaskan Pembangunan Istana Negara IKN Tepat Waktu
"Sebenarnya dulu juga ada, jadi ini akan kita maksimalkan kembali tentunya. Di samping juga ada tenaga keamanan yang memang bekerja dengan lebih profesional. Jadi memang ada sarana dan juga ada SDM yang kita tingkatkan," pungkasnya.