JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) Abdul Mu’ti menilai program wajib belajar 13 tahun diimplementasikan dalam program pendidikan usia dini atau prasekolah sebagai dasar atau fondasi sistem pendidikan nasional.
Menurutnya, program wajib belajar 13 tahun menjadi komitmen meningkatkan kualitas SDM dengan adanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Hal itu sejalan dengan target menuju Indonesia Emas tahun 2045.
“Bukan jadi kelas 13, tapi prasekolah akan menjadi perhatian, itu jadi fondasi,” ucapnya kepada wartawan di kantornya saat serah terima jabatan, Senin 21 Oktober 2024.
Di negara maju, kata Abdul Mu’ti, pendidikan prasekolah dinilai penting.
“Namun di Indonesia, tak semua pendidikan bisa diselenggarakan secara formal, tetapi juga bisa nonformal. Kita kan punya lembaga formal dan non formal, kita mendorong itu,” ujarnya.
“Bahwa dalam sampaikan program harus bergotong royong, tak bisa kerja sendirian,” katanya.
BACA JUGA: Abdul Mu'ti Ditunjuk Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Pengamat: Semoga Jadi Angin Segar
Abdul Mu’ti mengajak masyarakat berpendapat dan berpartisipasi.
“Program ini menjadi gerakan pencerdasan yang inklusif dan adaptif,” katanya.
Pihaknya mendorong agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.
BACA JUGA:Muhammadiyah Amankan Satu Kursi, Abdul Mu'ti Diminta Prabowo Jadi Mendikdasmen
“Tuntaskan kesempatan belajar, yang putus sekolah misalnya karena biayanya, tempat tinggalnya, setiap WN berhak dapat pendidikan bermutu,” ungkapnya.