JAKARTA, DISWAY.ID - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyoroti puluhan siswa SMPN 8 Tangsel lockdown imbas cacar air massal hingga pihak sekolah memutuskan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan.
Diketahui, peristiwa ini bermula ketika salah satu siswa yang mengalami sakit, tetapi tetap masuk sekolah.
Pihak sekolah pun mengidentifikasi penularan di ruang yang sama, meski dari kelas yang berbeda karena bertepatan dengan pelaksanaan ujian tengah semester (UTS).
BACA JUGA:Terungkap Guru Honorer Supriyani Tidak Mengajar Anak Anggota Polisi yang Dituduh Dianiaya
BACA JUGA:Berikut Cara Membuka Tabungan BRI Junio dan Keuntungan Menabung di BRI Junio
Meski pihak sekolah meminta agar orang tua tidak memaksakan anak yang sakit untuk masuk sekolah, tetapi masih saja ada beberapa siswa yang hadir sehingga penularan pun semakin meluas.
Per 15 Oktober 2024, sebanyak 102 siswa mengalami sakit dengan 43 di antaranya adalah cacar air dan gondongan.
Guna mencegah penularan lebih lanjut, pihak sekolah pun memutuskan lockdown selama 14 hari mulai Kamis, 17 Oktober 2024.
BACA JUGA:Dampak Positif Manfaat Desa BRILiaN Dirasakan Langsung UMKM Ubi Jalar
BACA JUGA:Simak Berikut Produk dan Layanan BRI di Tahun 2025
"Kami melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari tanggal 17-31 Oktober 2024," kata Kepala SMPN 8 Tangerang Selatan kepada wartawan, Selasa, 22 Oktober 2024.
Ketua PB IDI M Adib Khumaidi menilai bahwa langkah tersebut sudah tepat untuk mencegah penularan lebih lanjut melalui kontak fisik.
Ia juga menilai bahwa lockdown selama 14 hari ini sudah cukup untuk mencegah penularan baru.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Nasabah, BRI Cabang Prabumulih Buka Layanan Weekend
BACA JUGA:3 Contoh Pidato Hari Sumpah Pemuda yang Singkat Penuh Kesan, Mudah Dihafal untuk Lomba!