Indonesia Tertarik Jadi Anggota BRICS bersama Rusia dan China di Blok Ekonomi

Jumat 25-10-2024,19:48 WIB
Reporter : Syifa Lulu
Editor : Syifa Lulu

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintah resmi mendaftarkan Indonesia untuk bergabung dalam anggota blok Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS).

Pendaftaran dilakukan Menteri Luar Negeri Sugiono dengan mengirim surat ketertarikan atau expression of interest.

Hal ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia pada Kamis, 24 Oktober 2024.

BACA JUGA:Menlu Sugiono Bertemu Presiden Mahmoud Abbas di Sela KTT BRICS: Komitmen untuk Kemerdekaan Palestina

BACA JUGA:Arab Saudi Bergabung BRICS, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi Angkat Bicara

Menlu Sugiono menegaskan tujuan Indonesia bergabung BRICS merupakan bentuk implementasi politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Sebelum tertarik bergabung dengan BRICS, Indonesia sempat mendapat penawaran bergabung pada tahun 2023.

Namun saat itu, Presiden RI ke-7 Joko Widodo menyatakan perlu mengkaji terlebih dahulu manfaatnya.

Selain itu, Indonesia juga masih berprinsip kekuatan menjadi penyeimbang dalam neologisme Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) sebagai anggota G20.

Hal itu juga dibenarkan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Kementerian Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Pambudi.

BACA JUGA:Terancam BRICS, IMF Khawatirkan Dolar AS Dalam Bahaya

"Kita memang posisinya seperti di G20, kita kan middle power. Makanya ada istilah MIKTA, itu adalah untuk menjaga" ujar Edi Pambudi di Kantor Kemenko Perekonomian Jumat, 25 Oktober 2024.

Namun kini setelah berganti kepemimpinan, Indonesia dinyatakan tertarik untuk bergabung blok BRICS .

Menurut Menlu Sugiono, momen ini akan membawa Indonesia lebih aktif berpartisipasi di berbagai forum.

"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," ujar Menlu Sugiono dalam keterangannya Jumat, 25 Oktober 2024.

Kategori :