Selain itu, ia juga menegaskan bahwa langka ini diambil dengan misi memperkuat kerjasama BRICS dengan negara-negara di dunia selatan.
BACA JUGA:Robert Kiyosaki Yakin Dolar AS Bakal Tergeser Mata Uang BRICS
Apa Itu BRICS, Sejarah dan Tujuan Pembentukannya
BRICS merupakan akronim dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan sebagai negara penggagasnya.
Sebelum menjadi BRICS mulanya bernama 'BRIC' yang dikenalkan oleh ekonom Jim O'Neill yang bekerja di Goldman Sachs Group Inc tahun 2001.
BRIC didirikan untuk menarik perhatian dunia pada tingkat pertumbuhan yang kuat di Brazil, Rusia, India, China.
Hal ini memiliki tujuan memberikan pandangan optimis bagi investor di tengah keraguan pasar pasca serangan teroris yang terjadi di Amerika Serikat pada 11 September 2001.
Kemudian, empat negara berkembang itu merealisasikan ide tersebut atas dasar kepentingan bersama.
BACA JUGA:BRICS Mengutuk Agresi Israel di Gaza Sebagai Isyarat Kepada Barat
Para pemimpin negara kemudian bertemu di sela-sela KTT G8 yang digelar di Rusia pada bulan Juli 2006.
Sementara pertemuan puncak digelar pertama kali pada tahun 2009 di Yekaterinburg, Rusia.
Dalam pertemuan puncak, para pemimpin negara terkait mengeluarkan pernyataan berupa tujuan BRIC untuk mempromosikan dialog, dan kerjasama di antara-antara negara dengan cara bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan.
Dialog ini juga bertujuan membangun dunia yang harmonis, damai, dan kemakmuran bersama.
Selanjutnya, pada tahun 2010 Afrika Selatan diterima menjadi anggota penuh dalam pertemuan Menteri Luar Negeri BRIC di New York.
BACA JUGA:Wah, Gak Bahaya Tah? Penerjemah Xi Jinping Dihadang Petugas Keamanan BRICS
BRIC kemudian berganti nama menjadi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Setiap tahunya, BRICS akan membahas terkait isu-isu penting di bawah tiga pilar utama dalam kerjasama yakni politik dan keamanan, keuangan dan ekonomi, dan budaya antar masyarakat.