BRICS Mengutuk Agresi Israel di Gaza Sebagai Isyarat Kepada Barat

BRICS Mengutuk Agresi Israel di Gaza Sebagai Isyarat Kepada Barat

BRICS mengutuk agresi Israel dan melakukan genosida di Gaza-Screenshot/X-

JAKARTA, DISWAY.ID - Negara berkembang yang tergabung kelompok BRICS mengutuk agresi Israel sebagai isyarat kepada Barat dan menuduh negara zionis itu  melakukan genosida di Gaza.

Dalam pertemuan puncak virtual yang dipimpin oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, kelompok BRICS mengecam serangan terhadap warga sipil di Palestina dan Israel.

Banyak pemimpin menyebut pemindahan paksa warga Palestina di dalam atau di luar Gaza sebagai kejahatan perang.

BACA JUGA:Dipantau Kim Jong Un, Korea Utara Luncurkan Roket Pembawa Satelit Mata-Mata

BACA JUGA:Setuju Gencatan Senjata 4 Hari, Hamas Ungkap Isi Perjanjian dengan Israel

“ Kami mengutuk segala bentuk pemindahan paksa dan deportasi warga Palestina dari tanah mereka sendiri secara individu atau massal,” demikian isi pertemuan tersebut. 

BRICS menegaskan kembali bahwa pemindahan paksa dan deportasi warga Palestina, baik di Gaza atau ke negara-negara tetangga, merupakan pelanggaran berat terhadap konvensi Jenewa dan kejahatan perang serta pelanggaran berdasarkan Hukum Humaniter Internasional.

BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang merupakan negara-negara berkembang yang ingin memberikan suara lebih besar dalam tatanan global yang telah lama didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya. 

Negara-negara ini sering dipandang sebagai pemimpin dari apa yang disebut dalam kebijakan internasional sebagai Global Selatan.

BACA JUGA:Kerajaan Arab Saudi Akhirnya Bicara Soal Gaza, Pangeran Salman Desak Semua Negara Hentikan Pasok Senjata ke Israel

BACA JUGA:Amerika Akan Masukan Houthi Dalam Daftar Teroris Setelah Mambajak Kapal Pengusaha Israel

Namun bukan hanya lima negara ini yang berbicara mengenai perang pada hari Selasa.

Awal tahun ini, BRICS telah sepakat untuk memperluas dan menambahkan negara Mesir, Ethiopia, Argentina, Arab Saudi, UEA, dan Iran sebagai anggota mulai tahun 2024.

Para pemimpin keenam negara ini juga berpartisipasi dalam pertemuan yang diserukan oleh Afrika Selatan yang dihadiri Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: