JAKARTA, DISWAY.ID-- Penyakit cacar air dan gondongan menyerang puluhan siswa SMPN 8 Tangsel hingga pihak sekolah memutuskan lockdown dan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan dari 17-31 Oktober 2024.
Keputusan ini diambil sebagai upaya preventif untuk mencegah penularan lebih lanjut.
BACA JUGA:Epidemiolog Soroti Cacar Air Massal di SMPN 8 Tangsel, Ungkap Dampak Apabila Tidak Lockdown
BACA JUGA:SMPN 8 Tangsel Lockdown Imbas Cacar Air Massal, Ketua PB IDI: Harus Langsung Surveillance
Selain itu, epidemiolog dan ahli kesehatan lingkungan dr Dicky Budiman, B.Med, M.ScPH, Ph.D menegaskan bahwa penyakit ini dapat berdampak serius, terutama di dalam lingkungan sekolah, meski sering dianggap ringan.
Untuk diketahui, cacar air merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus Varicella zoster dan sangat menular.
"Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar atau melalui droplet saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin," terang Dicky kepada wartawan, 24 Oktober 2024.
Perlu diingat bahwa cacar air dapat berdampak serius pada kelompok rentan sehingga menimbulkan komplikasi.
BACA JUGA:Vaksin Cacar Bisa Bentuk Kekebalan terhadap Mpox, Menkes Imbau Tak Khawatir
BACA JUGA:3 Jenis Vaksin Mpox Semula untuk Cacar, Sudah Direkomendasikan WHO
"Pada anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lemah, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi bakteri sekunder pada kulit, hingga ensefalitis (radang otak)," ungkapnya.
Sedangkan pada wanita hamil, infeksi juga dapat menyebabkan masalah serius pada janin, termasuk kelainan bawaan.
Di samping itu, setelah mengalami infeksi primer, virus ini akan tetap berada di dalam tubuh dan dapat aktif kembali di kemudian hari menjadi herpes zoster (shingles) yang lebih menyakitkan serta berisiko bagi lansia atau orang dengan sistem imun lemah.
Sedangkan gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis (kelenjar air liur).
BACA JUGA:Setelah Denmark, Vaksin Cacar Monyet LC16 dari Jepang Segera Tiba