Siap-siap! Pemerintah Bakal Cetak 150.000 Hektare Sawah Baru di Kalteng, Ini Manfaatnya

Senin 28-10-2024,15:56 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Dimas Chandra Permana

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan program cetak sawah baru yang ditargetkan mencapai 3 juta hektar pada 2029 mendatang.

Program ini sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional serta memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional.

Selain itu juga mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi yang kokoh di tengah ancaman krisis pangan global.

BACA JUGA:Sidang Kedua Guru Honorer Supriyani, Kuasa Hukum Singgung BAP Cacat Hukum dan Tidak Sah

BACA JUGA:25 Twibbon Halloween Oktober 2024 Gratis, Yuk Pasang dan Hantui Media Sosial Kamu!

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Andi Nur Alam Syah menekankan pentingnya pemanfaatan rawa dan lahan suboptimal lainnya untuk pertanian.

Pasalnya, lahan produktif terus menyusut, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat.

Oleh karena itu, pihaknya akan memanfaatkan lahan potensial, seperti rawa dan lahan suboptimal. Pada tahap awal ini, 150 ribu hektar lahan di Kalimantan Tengah menjadi sasaran pada tahun depan.

"Kami fokus memanfaatkan lahan potensial yang belum tergarap optimal, seperti rawa dan lahan suboptimal, untuk mendukung produksi pangan nasional. Pada tahap awal, 150.000 hektar akan dicetak pada tahun 2025," ujar Andi dalam keterangannya, Kamis, 24 Oktober 2024.

BACA JUGA:Keponakan Prabowo Sayangkan Kasus Pemecatan Ipda Rudy Soik Dibahas hingga ke DPR RI: Ada yang Harusnya Betul-betul Diungkap

BACA JUGA:Pakai Pisau untuk Menenangkan Korban, Pelaku Penyanderaan Bocah 4 Tahun Diamankan

Nantinya, program cetak sawah direalisasikan secara bertahap, mulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis.

Andi menegaskan bahwa pihaknya turut melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.

“Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi. Ini termasuk kajian izin, HGU, tata ruang, dan kriteria teknis lainnya,” tambah Andi.

Selain lahan suboptimal di Kalimantan Tengah, program ini juga akan menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal.

Kategori :