Sebab, pemisahan ini merupakan langkah awal agar pelaku usaha dapat lebih mudah melacak pendapatan dan pengeluaran.
Selain itu, memisahkan keuangan untuk pribadi dan bisnis juga bisa membuat laporan keuangan yang akurat.
2. Pantau Arus Kas secara Rutin
Ligwina Hartanto menekankan rutin memantau arus kas memungkinkan bisnis untuk mengetahui kondisi keuangan secara real time.
Sehingga, pelaku usaha dapat terbantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan cepat dalam menanggulangi masalah keuangan yang terjadi.
BACA JUGA:BSCE BRI 2024, Ajang Pegawai BRI Tingkatkan Layanan ke Nasabah
3. Perencanaan Anggaran yang Realistis
Pelaku usaha juga sangat penting untuk Menyusun anggaran yang realistis.
Hal ini bertujuan untuk mengelola pengeluaran dan memprediksi kebutuhan kas di masa mendatang.
Anggaran yang baik dalam berbisnis mencakup seluruh aspek biaya operasional dan menghindari pemborosan.
4. Optimalisasi Manajemen Piutang
Membayar tepat Waktu dengan menerapkan kebijakan kredit yang ketat dan melakukan follow up secara berkala penting untuk dipastikan.
Pasalnya, manajemen piutang yang baik tentu akan memastikan arus kas tetap lancar.
5. Efisiensi Pengeluaran
Pelaku usaha juga harus melakukan evaluasi berkala seluruh pengeluaran.
Cari cara untuk mengoptimalkan penggunaan dana, salah satunya dengan menekan biaya logistic supply chain pada bisnis yang dapat membantu menjaga arus kas tetap positif.