Bapanas Buka Suara Soal Hasil Laboratorium Anggur Muscat

Senin 04-11-2024,13:48 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Setelah ramai pemberitaan viral mengenai kandungan anggur Shine Muscat, yang terindikasi mengandung cemaran pestisida dan bahan kimia berbahaya, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (Bapanas/NFA) akhirnya buka suara terkait hasil uji cepat terhadap residu kandungan dalam anggur impor dari China tersebut.

Dalam keterangannya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Urusan Pangan Daerah terhadap 350 sampel anggur Shine Muscat, tercatat ada sebanyak 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida yang terdeteksi.

Kendati begitu, Arief juga menambahkan bahwa jumlah tersebut masih jauh di bawah Batas Maksimum Residu (BMR) yang ditentukan.

BACA JUGA:Wanita yang Tewas di Apartemen Cisauk Diketahui Memesan Kamarnya Sendiri

BACA JUGA:Yahya Sinwar Tidak Makan 3 Hari Sebelum Tewas oleh Drone Israel, Hasil Autopsi Pimpinan Hamas Beredar Luas

“Diketahui bahwa 90 persen sampel negatif, dan 10 persen sampel terdeteksi positif, tapi dengan kadar yang rendah, di bawah ambang batas maksimum residu. Dari arti uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya,” ujar Arief dalam konferensi pers, yang digelar di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, pada Senin 4 November 2024.

Selain itu, Arief juga menambahkan bahwa jika memang produk tersebut terbukti membahayakan, maka Bapanas akan segera mengambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Kami juga akan memberikan peringatan kepada pelaku usaha dan penarikan produk tertentu dari pasaran untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat,” tegas Arief.

Dalam kesempatan ini, Arief juga menghimbau masyarakat dan para pelaku usaha untuk melakukan tindakan pencegahan berupa pencucian anggur sebelum dikonsumsi.

BACA JUGA:Gandeng Daniel Mananta, Yamaha Gelar Modifikasi Fazzio GGWP

BACA JUGA:Menteri Hukum Targetkan Penyusunan Program Kerja Pecahan Kemenkumham Selesai Pada Juni 2025

“Mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat langsung dikonsumsi, sebaiknya bukan hanya anggur, tetapi setiap buah sebaiknya dicuci sebelum dikonsumsi,” jelas Arief.

Selain itu, Arief juga meminta masyarakat untuk menerapkan praktik keamanan pangan, contohnya seperti membaca label yang tertera, serta memilih komoditas yang memiliki izin edar dan teliti sebelum membeli.

“Sehingga, masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya keamanan pangan. Agar semua masyarakat mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal, termasuk komoditas buah-buahan yang banyak diproduksi," kata Arief.

BACA JUGA:Update Kasus Kematian Dokter PPDS Undip, Polisi Ungkap Perkembangan Penyidikan

Kategori :