JAKARTA, DISWAY.ID-- Mengaitkan agama dan ilmu sains kerap dianggap sebagai pseudosains yang tidak memenuhi standar keilmuan.
Hal ini masih menjadi perdebatan di masyarakat, terutama di Indonesia sendiri merupakan negara yang percaya terhadap agama.
Tak jarang, ajaran dalam agama dikaitkan dengan ilmu sains untuk membuktikan kebermanfaatan atau dampak terhadap manusia maupun lingkungan.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Film Tentang Generasi Sandwich, Terbaru Ada Home Sweet Loan hingga 1 Kakak 7 Ponakan
Salah satunya para peserta Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia yang diselenggarakan Abak Academy bersama Artificial Intelligence Center Indonesia Universitas Indonesia, 6-8 November 2024.
Menurut pantauan Disway, tak sedikit peserta yang melakukan penelitian di bidang sains, tetapi juga dikaitkan dengan ilmu agama.
Namun demikian, banyak yang menilai sains tidak dapat disandingkan dengan agama dan kepercayaan tertentu.
Direktur Abak Academy Munasprianto Ramli PhD menilai bahwa sains dan agama bukan sesuatu yang mesti dipisahkan.
"Kalau orang bisa melihat dengan mata terbuka, lebih open minded, mestinya sains dan agama itu ada ketersinggungan dan berintegrasi," terang Munas kepada Disway di Jakarta, 7 November 2024.
Kendati memang, ia mengakui, terdapat beberapa hal yang masih diperdebatkan, seperti metode kloning yang masih menjadi pro kontra di masyarakat.
BACA JUGA:Reaksi Xi Jinping Tanggapi Kemenangan Trump, Singgung Hubungan China-AS
"Tapi selebihnya lebih kepada saling support sih. Jadi antara sains dan agama mestinya tidak dikotak-kotakkan," tandasnya.
"Makanya di lomba ini juga banyak kan penelitian-penelitian yang mengintegrasikan nilai keagamaan di sains. Atau juga nilai keagamaan dari sisi sosial humaniora orangnya," lanjutnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut pun menjawab soal pseudosains atau cocoklogi yang kerap dikaitkan tentang integrasi antara sains dan agama.
"Ada sih orang yang mungkin mencampuradukkan atau dalam arti kata cocokologi. Kalau cocokologi itu jatuhnya memang pseudo sains" sebutnya.