JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menetapkan status siaga darurat akibat erupsi dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Adapun, penetapan tersebut dilakukan usai beberapa wilayah di kabupaten ini terkena dampak erupsi yang cukup parah.
Tercatat oleh BPDB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), bahwa ada empat kecamatan serta 45 desa yang terkena dampak material vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.
BACA JUGA:Zona Bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki Diperluas, Aktivitas Vulkanik Meningkat
BACA JUGA:Kemenhub Naikan Frekuensi Penyeberangan menuju Gunung Lewotobi Guna Penanganan Bencana
"Penetapan ini berdasarkan laporan hasil kaji cepat BPBD Sikka tanggal 6 November 2024 dan hasil rapat kerja Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sikka." ungkap PJ Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera.
Adrianus juga menambahkan bila status siaga darurat bencana erupsi ini berlaku sampai 60 hari dan terhitung mulai dari tanggal 7 November 2024 hingga 7 Januari 2025 mendatang.
Di satu sisi, keputusan juga tertuang dalam Surat Nomor BPBD.360/Bid.I/226/X1/2004, yang dikeluarkan sejak 7 November 2024.
Sampai saat ini, tingkat aktivitas dari Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah berada di level IV atau awas.
Maka dari itu, masyarakat pun sudah diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi serta dalam sektor sembilan kilometer ke arah barat daya dan barat laut.
BACA JUGA:2.472 Orang Mengungsi Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Flores Timur sejak Minggu, 10 November 2024 pukul 20.00 WITA, tercatat 12.288 warga yang sudah diungsikan.
Untuk di Kabupaten Sikka sendiri ada 525 kepala keluarga (KK) atau 3.825 jiwa yang tersebar di sembilan desa serta Kota Maumere.