Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data Survei Pilgub Jateng SMRC, Indikator, dan Populi Center

Sabtu 23-11-2024,21:47 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Kebingungan publik kian memuncak akibat hasil survei Pilgub Jawa Tengah (Jateng) yang menunjukkan perbedaan tajam antar lembaga survei.

Lembaga survei anggota (Persepi) SMRC, Indikator Politik Indonesia (IPI), dan Populi Center merilis hasil survei yang mencolok, mengundang pertanyaan besar terhadap integritas proses dan data.

BACA JUGA:Persepi Sengaja Lambatkan Pemeriksaan Perbedaan SMRC dan Indikator di Jateng

BACA JUGA:Poltracking Kembali Bongkar Fakta Tersembunyi Inkonsistensi PERSEPI

Hasil survei SMRC menempatkan pasangan Andika Perkasa-Hendar Priadi sebagai pemenang dengan elektabilitas 50,4 persen. Sementara survei IPI mencatat elektabilitas pasangan ini hanya 43,46 persen, dan Populi Center mencatat angka lebih rendah di 32,8 persen dengan posisi kalah.

Perbedaan ini jauh dari margin of error, memunculkan dugaan adanya kejanggalan.

Ketiga survei dilakukan pada periode yang hampir bersamaan. SMRC melakukan survei pada 7-12 November 2024, IPI pada 7-13 November 2024, dan Populi Center pada 17-22 November 2024. Namun, hasil yang berbeda drastis ini memicu kritik tajam terhadap akurasi dan transparansi data.

Guru Besar Universitas Andalas, Prof. Dr. Asrinaldi, S.Sos., M.Si., mendesak Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) untuk membongkar data SMRC, IPI, dan Populi Center.

BACA JUGA:Disanksi Akibat Perbedaan Metode Survei, Poltracking Indonesia Anggap Keputusan Dewan Etik Persepi Cacat Hukum

Menurutnya, audit menyeluruh menjadi keharusan untuk memastikan keabsahan survei dan mengembalikan kepercayaan publik.

“Saya pikir memang harus didalami perbedaan ini oleh Dewan Etik agar semua jadi jelas. Memang perlu pendalaman dengan mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait,” ujar Asrinaldi.

Ia menegaskan, Persepi harus membuka data mentah dari SMRC, IPI, dan Populi Center terkait survei Pilgub Jateng. Langkah ini penting untuk membongkar potensi pelanggaran prosedur serta memastikan lembaga survei bekerja sesuai standar etika.

“Baiknya memang diaudit data mentah hasil survei ini. Audit diperlukan untuk mengetahui apa persoalannya. Kita tidak bisa juga menyimpulkan sebelum diperiksa secara menyeluruh,” tambahnya dengan tegas.

BACA JUGA:PDIP: Ada Polisi di Jateng Bagi-Bagi Sembako untuk Menangkan Cagub

Masalah ketidakselarasan data bukan hal baru dalam survei politik. Sebelumnya, LSI Denny JA juga mempublikasikan hasil survei yang bertentangan dengan SMRC. 

Perbandingan hasil sejumlah survei

Kategori :