JAKARTA, DISWAY.ID - KAI memastikan penggunaan BBM bersubsidi di sektor perkeretaapian tepat sasaran guna mendukung efisiensi transportasi massal di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kereta api adalah moda transportasi massal yang efisien, hemat energi, ramah lingkungan, dan aman. Dukungan BBM subsidi sangat penting untuk pengembangan transportasi kereta api di Indonesia," ujar Menteri BUMN Erick Thohir Minggu 24 November 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyoroti efisiensi kereta api dibandingkan moda transportasi lain.
BACA JUGA:Jadi Buronan Internasional, Netanyahu Kecam Surat Penangkapan ICC
BACA JUGA:Link dan Cara Cek Lokasi TPS Pilkada 2024, Jangan Sampai Salah!
Sebagai contoh, kereta angkutan batu bara untuk 3.000 ton dengan jarak 409 km hanya membutuhkan 4.629 liter BBM, jauh lebih efisien dibandingkan truk yang membutuhkan 22.125 liter untuk kapasitas yang sama.
"Penggunaan kereta api untuk angkutan barang tidak hanya hemat bahan bakar tetapi juga mengurangi karbon hingga 99 persen dibandingkan moda darat lainnya," ungkap Anne.
Saat ini, angkutan barang berbasis rel baru mencakup 2 persen dari total angkutan barang darat di Indonesia.
"KAI memiliki peran penting dalam mengamankan distribusi batu bara untuk pembangkit listrik di Jawa dan Bali yang berkolaborasi dengan BUMN lain seperti PT BA dan PLN," ujar Anne.
BACA JUGA:4 Gift Code Ojol The Game Terbaru 24 November 2024 dari Codexplore, Manfaatkan Hadiah Gratis
BACA JUGA:Filipina Memanas, Sara Duterte Temui Pembunuh Bayaran Ancam Bunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr
"BUMN juga menjalin sinergi dengan BPH Migas untuk memastikan distribusi BBM subsidi berjalan lancar dan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG)," tambahnya.
Anne menjabarkan, saat ini KAI Group mencatat kinerja positif pada angkutan penumpang dari periode Januari hingga Oktober 2024 dengan melayani 378.998.962 penumpang.
Adapun rinciannya yaitu 42.767.683 penumpang yang dikelola KAI, 309.694.220 penumpang,dikelola KAI Commuter, 16.858.617 penumpang yang dikelola LRT Jabodebek, 4.889.754 penumpang dikelola KCIC, 4.667.314 penumpang yang dikelola KAI Bandara, dan 121.374 penumpang dikelola KAI Wisata.