Filipina Memanas, Sara Duterte Temui Pembunuh Bayaran Ancam Bunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr

Filipina Memanas, Sara Duterte Temui Pembunuh Bayaran Ancam Bunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr

Sara Duterte ancam Presiden Ferdinand Marcos Jr--Hindustan Times

FILIPINA, DISWAY.ID - Wapres Filipina Sara Duterte membuat pernyataan yang menggemparkan karena mengancam akan membunuh presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. 

Pernyataannya menuai kontroversi dan membuat pihak istana memperketat pengamanan terhadap Ferdinand Marcos Jr. 

Ancaman pembunuhan itu muncul setelah DPR memutuskan untuk menahan Kepala Staf Wapres Sara Duterte, Zuleika Lopez.

BACA JUGA:Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Filipina, Paspampres Kawal Ketat Ferdinand Marcos Jr

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menerima ancaman pembunuhan dari wakilnya sendiri. 

Dilansir dari Hindustan Times, Sara Duterte, mengatakan bahwa ia telah menyiapkan pembunuh bayaran untuk Presiden, istrinya, dan Ketua DPR jika ia sendiri terbunuh.

Duterte memperingatkan bahwa hal itu tidak boleh dianggap sebagai lelucon.

BACA JUGA:Ditangkap di Filipina, DPO Kasus Judi Online W88 Tiba di Bandara Soetta

“Jangan khawatir tentang keamanan saya karena saya telah berbicara dengan seseorang. Saya berkata, 'Jika saya terbunuh, Anda akan membunuh BBM, Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Tidak bercanda, tidak bercanda,’” kata Wakil Presiden itu, menurut Associated Press.

"Saya sudah memberi perintah, 'Jika saya mati, jangan berhenti sampai kalian membunuh mereka.' Dan dia berkata, 'Ya,'" tambah Duterte.

BACA JUGA:Terpidana Mati Mary Jane Segera Bebas, Presiden Filipina: Thank You Indonesia

Apa penyebab Sara Duterte Ancam Presiden?

Meskipun Marcos dan Duterte maju bersama dalam pemilihan umum Mei 2022, mereka segera berselisih karena pendekatan yang berbeda terhadap kebijakan di Tiongkok dan Laut Cina Selatan. 

Dia mengundurkan diri dari Kabinet, tempat dia menjabat sebagai Sekretaris Pendidikan. 

Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte menjadi kritikus vokal Presiden dan pemerintahannya, menuduh mereka tidak kompeten dan korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads