Update Siswa SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy Tewas Ditembak Oknum Polisi, Penjelasan Aparat Kok Beda-beda?

Selasa 26-11-2024,11:22 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

Beruntung, dua teman Gamma tersebut hanya mengalami luka-luka saja tetapi nyawa mereka masih bisa tertolong.

Beda Penjelasan Polisi Soal Kasus Penembakan Gamma?

1. Gamma Pelaku Tawuran?

Ada seorang anggota polisi yang menyatakan bahwa korban, Gamma, adalah pelaku tawuran.

BACA JUGA:Jajaran Mobil Mewah yang Disita Kasus Judol Libatkan Oknum Kemenkomdigi

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengakui bahwa salah satu anggotanya telah menembak korban.

Kejadian penembakan terjadi di daerah Pojok Tanggul dan Seroja, depan Perumahan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu 24 November 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.

Irwan menjelaskan bahwa anggotanya diserang terlebih dahulu oleh para pelaku tawuran ketika mencoba untuk melerai pertikaian.

Merasa terancam, anggota polisi tersebut kemudian mengambil langkah tegas dengan menembak.

BACA JUGA:Inilah Salah Satu Oknum Staff Ahli Kemenkomdigi yang Dibekuk Terkait Judi Online

"Anggota polisi melakukan upaya melerai tetapi diserang sehingga diperlukan tindakan tegas (menembak korban)," ungkap Irwan saat berada di Mapolrestabes Semarang pada Senin, 25 November 2024 malam.

Akan tetapi seorang saksi mata, satpam di Perumahan Paramount membantah adanya tawuran di lokasi tersebut.

"Teman saya yang sedang jaga malam memastikan tidak ada tawuran. Jika ada tawuran, kami pasti akan mengetahui dan membuat laporan (ke atasan)," ucap satpam yang tak disebutkan identitasnya.

2. Gamma Pelaku Gengster yang Sedang Tawuran?

Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa korban adalah seorang gengster dan terlibat dalam kegiatan tawuran. Meski demikian, sahabat korban dan pihak sekolah membantah tuduhan tersebut.

BACA JUGA:Kecelakaan Slipi Mengerikan di Pagi Hari: Truk Tronton Bawa Petaka, Satu Orang Meregang Nyawa

Gamma Rizkynata Oktafandy, korban penembakan, digambarkan sebagai anak yang baik dan berprestasi.

"Dia (korban) adalah orang yang baik dan tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh," kata Akbar Deni Saputra, sahabat korban, saat mengunjungi rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, pada Senin 25 November 2024 malam.

Kategori :