Direktur Eksekutif Disway Research and Development Jakarta, Romy J Utama, menegaskan survei yang dilakukan pihaknya bersifat independent.
"Termasuk soal pembiayaan kami menggunakan dana sendiri. Artinya tanpa ada sponsor pihak manapun," ujarnya.
BACA JUGA:Hasil Real Count Internal PDIP: Pram-Rano Menang Satu Putaran Unggul 50.09 Persen
BACA JUGA:Kemenperin Ungkap Potensi Industri Kabel Dalam Negeri, Berpeluang Perluas Pasar Ekspor
Menurut Romy, survei ini merupakan karya jurnalistik yang tetap mempedomani metodelogi survei.
"Data lengkap hasil survei sengaja tidak kami ekspos. Misalnya soal sebaran dukungan. Melalui data itu kita bisa lihat sebaran kekuatan masing-masing calon," tegasnya.
Sementara itu, Peneliti utama Indikator Politik Kennedy Muslim menilai Elektabilitas Dharma-Kun bisa menembus 10 persen didominasi kalangan non-muslim.
“Sebelum pilkada, elektabilitas Dharma-Kun kisaran 5-6 persen, dan kenaikan mencapai 10 persen bisa dijelaskan dengan fenomena protest vote terutama di kalangan pemilih minoritas atau non-muslim," kata Kennedy kepada wartawan, Rabu 27 November 2024.
Sedangkan Direktur Riset Indikator Adam Kamil mengatakan, pemilih yang masih ragu dengan RK-Suswono ataupun Pramono-Rano mengalihkan dukunganya ke Dharma-Kun.
BACA JUGA:Antisipasi Ancaman Keamanan, Bagja Minta Polisi Lindungi Pengawas Pemilu Saat Tungsura
BACA JUGA:Rencana Pemerintah Akan Bagi Penghitungan UMP Industri, Pengamat Berikan Tanggapan
"Bisa jadi ada basis dari pasangan RK-Suswono dan Pramono-Rano yang kemudian gak datang dan diserap oleh 02. Atau yang tadinya masih ngambang atau ragu itu juga bisa jadi faktor milihnya ke 02. Bisa juga terkait partisipasi juga," kata Adam.
Quick Count Indikator atau Hitung Cepat Sudah mencapai 100 pesen
LSI
1. Ridwan Kamil (RK)-Suswono: 39,39 persen
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 10,61 persen