Dengan adanya rencana seorang tokoh yang akan menjadi Ketua Umum PMI tentunya dibelakang perencanaan ini ada uang yang banyak.
Selain itu menurut Rocky jika ada orang yang memperebutkan pengaruh untuk menjabat sebagai ketua PMI artinya mereka tidak mengerti akan fungsi Palang Merah tersebut.
Sedangkan Munas hanya untuk memilih seseorang untuk memuliakan organisasi ini sebagai organisai non profit serta organisasi independent.
Jika sudah ada orang-orang politik masuk kedalam kepengurusan, maka PMI akan dipolitisir.
“Dengan adanya usaha pengambil alihan ini berarti adanya upaya untuk mengyingkirkan orang yang tidak diinginkan disitu, tentu orang tersebut adalah Jusuf Kalla,” tambahnya.
BACA JUGA:PPG Guru Tertentu 2025 Masih Dibuka hingga 20 Desember 2024, Buruan Daftar!
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi: Rumor Kepindahan CR7 ke MLS Mungkinkah?
“Jusuf Kalla sejauh ini memimpin PMI mendapatkan banyak reputasi, namun tidak mungkin dia mencari uang di situ karena dia sendiri memiliki banyak uang,” tegas Rocky.
Sedangkan Jusuf Kalla memiliki banyak reputasi seakan, di mana ada Jusuf Kalla di sana perdamaian itu terjadi.
“Kalau sekarang mulai terasa, jika kalau kita lihat karakter politik Jusuf Kalla selama 10 tahun ini, Dia selalu memberi kritik kepada Presiden Jokowi dan menjadi semacam tempat orang berkeluhesah tentang kemanusiaan yang jadi kurang beradap setelah ditinggakan oleh Jokowi,” paparnya.