JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan bahwa daya beli masyarakat telah menjadi hal utama yang dapat menentukan jalan perubahan ekonomi.
Menurut keterangan Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, dengan adanya penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi sebesar 6,5 persen, faktor daya beli sudah menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh Pemerintah.
BACA JUGA:Indonesia dan Kanada Tandatangani Kerjasama ICA CEPA, Ketua Umum Kadin Optimis Investasi Makin Besar
BACA JUGA:Soal UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Begini Kata Ketua Kadin: Mesti Dihitung Baik-baik
“Karena daya beli ini sedikit menurun, jadi masih ditingkatkan dengan insentif-insentif,” ujar Anindya ketika ditemui oleh Disway dan awak media lainnya di Hotel Tribrata Darmawangsa, Jakarta, pada Senin 2 Desember 2024.
Melanjutkan, Anindya juga menambahkan bahwa peningkatan daya beli sendiri sebenarnya sudah menjadibagian bagian dari rencana Pemerintah sendiri untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Niat Pemerintah itu terhadap dua hal. Pertama, meningkatkan daya beli, dan yang kedua juga ada aspek keadilan. Ini memastikan bahwa ke depannya kita bisa lebih kompetitif,” tutur Anindya.
“Dan sisi Kadin, ya kita hanya memastikan bahwa segala macam kenaikan itu juga dibarengi dengan peningkatan kapasitas supaya kita lebih produktif,” lanjutnya.
BACA JUGA:3 Isu Strategis Jadi Fokus Utama dalam Rapimnas Kadin 2024
BACA JUGA:Kisruh PPN 12 Persen, Anindya Bakrie: Kadin Akan Tampung Semua Masukan
Kedepannya, Anindya menambahkan bahwa Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk bisa memperbaiki daya beli masyarakat.
Untuk hal ini, Anindya mengungkapkan bahwa Pemerintah berencana untuk meluncurkan program-program yang ditujukan untuk mendorong skill diri serta meningkatkan daya saing.
“Tapi kita ingin memastikan bahwa impact-nya atau dampaknya terhadap ekonomi Jakarta ini juga tetap terhukum, Ini langkah apa yang harus dilakukan HP untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen tadi,” pungkas Anindya.