Indonesia dan Kanada Tandatangani Kerjasama ICA CEPA, Ketua Umum Kadin Optimis Investasi Makin Besar
Indonesia dan Kanada Tandatangani Kerjasama ICA CEPA, Ketua Umum Kadin Optimis Investasi Makin Besar-Disway/Anisha Aprilia -
JAKARTA, DISWAY.ID-- Indonesia dan Kanada telah menandatangani Pernyataan Bersama Penyelesaian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan kerja sama ini merupakan sebuah sejarah. Sebab, kata dia, pelaksanaannya tidak mudah.
BACA JUGA:Soal UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Begini Kata Ketua Kadin: Mesti Dihitung Baik-baik
BACA JUGA:Rapimnas Kadin 2024, Adindya Bakrie Fokus Atasi Isu Kemiskinan
"Ini suatu yang historis, karena Comprehensif Ekonomic Partnership itu gampang bicaranya tidak gampang merealisasikannya dan ini bisa kejadian dalam waktu 2-3 tahunan sangat cepat dan tidak banyak SIPA yang terjadi saya dengar dari pak dirjen," kata Anindya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024.
Ia mengatakan kerja sama dengan Kanada ini sangat tepat. Mengingat, Presiden Prabowo baru pulang usai mengunjungi beberapa negara yang menghasilkan investasi $18,5 Miliar.
Ia optimis, kerja sama dengan Kanada ini bisa menghasilkan investasi yang lebih besar.
BACA JUGA:3 Isu Strategis Jadi Fokus Utama dalam Rapimnas Kadin 2024
BACA JUGA:Arsjad Rasjid Akan Gelar Musyawarah Nasional, Kadin Provinsi Berikan Dukungan
"Selain ini ada dengan UAE, dengan Australia, dan dengan European Federation. Jadi ini timely sekali, tepat waktunya, mengingat Pak Presiden Prabowo baru balik dari beberapa negara lawatan 2,5 minggu, membawa 18,5 miliar dolar. Nah ini contoh bahwa angka itu bisa semakin besar dengan Kanada," imbuhnya.
Ia mengungkapkan kerja sama dengan Kanada menarik dan juga penting bagi Indonesia.
"Kenapa dengan Kanada ini menarik? Karena ada beberapa hal. Pertama, fokus daripada SIPA atau Comprehensive Economic Partnership Agreement itu adalah satu di bidang ketahanan energi, kedua ketahanan tangan. Nah ini sangat penting buat Indonesia," ujarnya.
"Yang ketiga tentu dengan critical mineral, artinya mineral kritis yang ada di bawah tanah seperti nickel, copper, zinc, masih banyak lagi. Dan juga tentunya dalam sisi pertahanan," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: