JAKARTA, DISWAY.ID – Penganiayaan yang dialami oleh seorang pegawai toko roti terus ramai di media sosial, di mana kasus penganiayaan oleh anak bos toko roti tak kunjung diusut 2 bulan.
Diketahui hingga dua bulan laporan penganiayaan yang dilayangkan oleh korban berinisial DA hingga saat ini starus anak bos toko roti masih berstatus saksi.
Adapun DA di aniaya oleh anak pemilik toko roti yang bernama George Sugama Halim atau SGH.
Sedangkan kasus penganiayaan tersebut terjadi pada 17 Oktober lalu dan korban telah membuat laporan ke kepolisian pada 18 Oktober, namun hingga saat ini kasus tersebut masih belum menampakan titik terang.
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 16 Desember 2024, Lengkap Lokasinya!
BACA JUGA:Ruben Amorim Beri Peringatan Keras Rashford dan Garnacho, Coret dari Derby Manchester
Netizen sendiri dibuat kesal oleh ucapan pelaku kepada DA, di mana korban hanyalah orang miskin dan tidak mungkin melaporkan dirinya ke pihak kepolisian.
Bahkan GSH yang merupakan anak dari pemilik toko roti di bilangan Cakung Jakarta Timur ini sesumbar mengatakan jika dririnya kebal hukum.
Netizen hingga saat ini terus bertanya-tanya apakah pernyataan dari GSH tersebut apakah benar adanya, karena sudah dua bulan sejak dilaporkan, kasus ini tidak berjalan semestinya.
Tidak hanya itu, netizen juga menuliskan jika kepolisian hanyalah akan menyelesaikan kasus jika telah ramai dan viral di media sosial.
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jakarta Senin 16 Desember 2024, Awas Hujan Petir!
BACA JUGA:Jadwal Ganjil Genap Jakarta Hari Ini 16 Desember 2024, Ingat Melanggar Kena Sanksi
Dalam postingan di akun X@Heraloebss menuliskan kekesalannya atas pernyataan dari GSH yang mangatakan menyinggung korban orang miskin dan tidak mampu melaporkannya.
“Jempol Netizen X-Twitter miskin kaya Elu semua mana mampu memviralkan laporkan si kere tentang gue ke polisi!, Begitukah maksudmu??,” tulisnya.
Postingan tersebut langsung disambut oleh netizen lainnya yang mempertanyakan apakah Presiden Prabowo tidak sedih melihat salah satu warganya direndahkan seperti itu.