25 Contoh Catatan Proses Rapor P5 Kurikulum Merdeka Proyek Kewirausahaan, Guru Wajib Tahu!

Kamis 19-12-2024,11:00 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, DISWAY.ID - Sejumlah catatan proses rapor P5 kurikulum merdeka yang perlu diketahui guru.

Diketahui, salah satu proyek P5 Kurikulum Merdeka yang dijalani oleh siswa adalah proyek kewirausahaan.

Hal ini membuat setiap guru dapat memberikan sebuah catatan dari hasil proses tersebut.

BACA JUGA:20 Contoh Catatan Wali Kelas untuk Rapor Jenjang SD, SMP dan SMA, Singkat tapi Penuh Motivasi!

P5 sendiri merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Dari pembelajaran P5 ini, nantinya siswa atau peserta didik akan diajak untuk melakukan sebuah kegiatan sebagai pelajar Pancasila.

Proyeknya pun tak selalu berkaitan dengan materi pelajaran, salah satunya da kewirausahaan.

Mengenal Proyek Kewirausahaan

Sebelum memberikan catatan pada siswa, berikut mengenal sedikit terkait tema proyek kewirausahaan.

Lewat proyek kewirausahaan, peserta didik bisa dapat memiliki kreativitas dan budaya kewirausahaan.

BACA JUGA:Jadwal Pembagian Rapor dan Libur Semester Ganjil 2024/2025, Catat Tanggalnya!

Hal inilah yang membuat mereka bisa membuka wawasan mengenai peluang di masa depan, siap menjadi tenaga kerja profesional yang berintegritas, mampu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat, hingga menjadi problem solver yang terampil.

25 Catatan Proses Rapor P5 Kurikulum Merdeka

Berikut ini dipaparkan catatan proses rapor P5 Kurikulum Merdeka proyek kewirausahaan yang bisa dijadikan referensi untuk guru, di antaranya:

1. Kegiatan Fase A: Mengadakan pasar yang jual-beli berbagai kreasi mandiri berupa benda fungsional sederhana dari barang bekas.

  1. Ananda (sebutkan nama) memiliki kreativitas yang baik dalam hal kewirausahaan. Ia berhasil memberikan ide bagi kelompoknya untuk menjual pin yang dibuat dari tutup botol bekas.
  2. Kepedulian (sebutkan nama) untuk menjual barang yang berkualitas patut diapresiasi. Tidak hanya mengutamakan keuntungan, tetapi juga fungsi dari barang itu sendiri.
  3. Belakangan ini gantungan kunci berbentuk boneka sedang disukai oleh anak-anak. (Sebutkan nama) melihatnya sebagai peluang. Ia menggunakan kain perca bekas untuk dibuat menjadi boneka dengan bantuan penjahit yaitu ibunya sendiri. Hal ini sangat bagus dan patut untuk diapresiasi.
  4. Rasa percaya diri (sebutkan nama) untuk berjualan dengan cara menawarkan produknya menggunakan suara lantang patut diapresiasi. Teman-teman yang lain turut bersemangat setelah melihat (sebutkan nama) berani menawarkan produknya.
  5. Ananda (sebutkan nama) sudah mencoba untuk menjual cokelat buatan sendiri. Hal ini dilakukannya karena melihat peluang teman-teman yang menyukai permen manis. Makanan tersebut semakin menarik karena ananda (sebutkan nama) menambahkan stiker lucu pada bagian luar kemasan.

BACA JUGA:Link dan Cara Daftar Akun SNPMB 2025 untuk Siswa dan Sekolah

2. Kegiatan Fase B: Membuat pementasan seni sederhana untuk menggalang dana kemanusiaan.

  1. Selama mengikuti kegiatan penggalangan dana, ananda menunjukkan antusiasmenya dalam menawarkan boneka koleksinya yang masih layak digunakan. Hal ini sangat baik mengingat boneka tersebut masih memiliki daya guna.
  2. Usaha yang dilakukan oleh (sebutkan nama) sudah sangat bagus dalam menampilkan kemampuannya dalam menari. Ini menjadi daya tarik tersendiri.
  3. (Sebutkan nama) terlihat percaya diri dalam menunjukkan bakatnya menyanyi. Hal ini mampu mendukung kegiatan penggalangan dana.
  4. Selama terlibat dalam proses penggalangan dana, (sebutkan nama) menawarkan gantungan kunci yang dibuat sendiri dari barang bekas yang ada di rumah. Cara tersebut dinilai sangat kreatif.
  5. Produk bekas yang masih memiliki nilai guna menjadi ide yang menarik untuk ditawarkan selama kegiatan penggalangan dana. Terlebih lagi ananda menyiapkan barang-barang tersebut dalam kondisi yang berkualitas dan bersih.
Kategori :