JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti kekerasan terhadap anak yang semakin marak terjadi.
Maka dari itu, ia mengingatkan kembali peran orang tua dalam memberikan perhatian terhadap anak-anaknya.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Pendidikan Anak Usia Dini Bikin Anak Punya Mental Kuat
BACA JUGA:Kenaikan Tunjangan Guru Tak Sesuai Ekspektasi, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Maaf
"Persoalan parenting itu juga menjadi persoalan yang sangat perlu mendapatkan perhatian karena kita sekarang ketika membaca berita-berita di media, banyak hal yang harus kita lakukan bersama-sama karena kekerasan itu seringkali terjadi dan dialami oleh anak-anak," tutur Abdul Mu'ti pada peluncuran Risalah Kebijakan PAUD HI Modul Pendidikan Orang Tua Transisi PAUD-SD dan Aplikasi Anaking SEAMEO CECCEP di Jakarta, 19 Desember 2024.
Terlebih, peristiwa memilukan ini justru dilakukan oleh orang yang seharusnya memberikan perlindungan dan pendidikan, seperti pembimbing, pengasuh, bahkan orang tua.
"Dan pelaku kekerasan itu tidak jarang adalah mereka yang seharusnya mengasuh anak-anak itu. Sebagian yang melakukan adalah para pengasuh anak, sebagian bahkan orang tua kandungnya sendiri,a tau sebagian yang lain adalah anggota keluarga yang dia seharusnya menjadi pembimbing, pengasuh, dan pelayan bagi anak-anak itu," paparnya.
BACA JUGA:Miris! Anak Tidak Sekolah di NTT Capai 130 Ribu, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
BACA JUGA:Coding dan AI Diajarkan Mulai SD, Wamendikdasmen Atip: Bukan Hal Menakutkan
Di samping itu, ia juga menyoroti ketidaktahuan orang tua terkait kemajuan teknologi sehingga tidak bisa memberikan pengawasan ketika anak bermain gawai atau gadget.
Bahkan, tak jarang anak mendapatkan permainan yang tidak edukatif.
"Parenting juga menjadi bagian yang sangat penting karena tidak jarang juga sebenarnya karena alasan-alasan yang bersifat pragmatis dan mungkin karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya kemampuan, banyak orang tua yang kemudian memberikan berbagai macam permainan yang tidak edukatif," ungkapnya.
Ia pun membandingkan permainan yang dimainkan anak-anak zaman dulu dengan saat ini.
BACA JUGA:Mendikdasmen Pastikan Beban Administrasi Guru Berkurang, Skema Terbaru Berlaku 2025
BACA JUGA:Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM