JAKARTA, DISWAY.ID - Usai dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kini menjadi sorotan publik terkait langkah politik selanjutnya.
Spekulasi mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan partai politik lain atau bahkan membentuk partai baru semakin mencuat.
BACA JUGA: Isu Jokowi Mau Acak-acak PDIP Lewat Pergantian Sekjen Ditanggapi Deddy Sitorus
BACA JUGA:Jokowi Belum Beri Sinyal Bergabung, Golkar: Beliau Sedang Mempertimbangkan Banyak Hal
"Kami selalu terbuka kepada siapa saja, dan kami menghormati keputusan setiap warga negara," kata Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, di DPP Partai Golkar pada Jumat, 20 Desember 2024.
Bahlil juga menekankan pentingnya tujuan utama dalam berpolitik, yakni memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
"Demokrasi hanyalah instrumen untuk mencapai kesejahteraan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Ini yang lebih penting," tegasnya.
Ketua Umum Golkar ini juga mengingatkan bahwa sistem politik yang ada harus disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia, dengan mencari formulasi yang tepat.
BACA JUGA:Jokowi Disarankan Bikin Partai Sendiri Usai Dipecat PDIP, Jangan Gabung ke Partai yang Sudah Mapan
BACA JUGA:PDIP Pecat Jokowi dan Keluarga Serta Kader Lain, Berikut 27 Nama yang Dipecat
"Sebuah sistem yang bisa mencerminkan kebutuhan bangsa kita, bukan hanya sesuai dengan pola-pola yang ada di negara-negara lain," ucapnya.
Bahlil menegaskan bahwa selama langkah-langkah politik tersebut tidak melanggar aturan yang ada, maka tidak ada masalah.
"Selama tidak melanggar aturan, tidak ada masalah," jelasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menambahkan bahwa tujuan utama Partai Golkar adalah untuk memperbaiki bangsa ini dengan cara yang sah dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kita harus terus berinovasi dan mencari solusi yang sesuai dengan realitas sosial kita," ujarnya.