Kemendukbangga Tegaskan Komitmennya Tangani Stunting di Indonesia

Rabu 01-01-2025,15:29 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : M. Ichsan

"Maka bukan persoalan jumlah, tapi satu orang kita selamatkan itu membantu, menurut saya bagian dari kewajiban dan hak mereka untuk hidup. Toh mereka juga tidak mau dilahirkan dalam kondisi stunting," terang dia

Dalam acara tersebut, Wihaji menyoroti dua hal utama dalam pembahasannya, yakni pengelolaan kependudukan dan pertumbuhan keluarga.

"Ada dua isu saja, isu kependudukan dan isu pembangunan keluarga. Isu kependudukan, poin pentingnya adalah pengendalian penduduk. Terus isu pembangunan keluarga, poin pentingnya adalah kalau bahasa Pak Novian, tentram, bahagia, mandiri," tegas Wihaji.

Wihaji menyatakan, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia melalui keluarga dan kependudukan merupakan prioritas utama negara

BACA JUGA:Prevalensi 5,6%, Ini Jurus Pemkot Tangerang Percepat Penurunan Stunting

BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting, BKKBN Luncurkan Program GENTING

Dalam acara tersebut, Wihaji memberikan gambaran bagaimana data yang dimiliki Kemendikbud dapat menjadi landasan bagi pengembangan sumber daya manusia.

Dengan adanya akses data kelahiran, Kemendikbud dapat memperkirakan berbagai kebutuhan sarana pembangunan kependudukan, termasuk jumlah sekolah yang perlu dibangun dan jumlah lapangan kerja yang harus diciptakan di tahun-tahun mendatang.

"Mau tahun berapapun kita sudah bisa menghitung, sekolah SD berapa yang disiapkan, SMP berapa yang disiapkan, SMA berapa yang disiapkan, pekerjaan apa yang dibutuhkan, perguruan tinggi jurusan apa, ketersediaan atau tersedia jobnya yang disiapkan," imbuhnya.

Kategori :