Prevalensi 5,6%, Ini Jurus Pemkot Tangerang Percepat Penurunan Stunting
Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin. --Candra Pratama
TANGERANG, DISWAY.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi.
Hal itu ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Tangerang.
Kegiatan itu berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pada Kamis, 5 Desember 2024.
BACA JUGA:Lagi Cari Spot Mancing, Warga Tangerang Temukan Gadis Tewas di Pinggir Sungai Cisadane
"Penanganan stunting memerlukan komitmen kita semua. Akhir tahun ini kita percepat penurunan stunting, dengan kolaborasi menjadi kunci dalam memastikan kebijakan di tingkat pusat hingga daerah dapat terintegrasi dengan baik di lapangan," ujar Pj Wali Kota, Kamis.
"Hilirisasi kebijakan ini harus kita jadikan aktivitas nyata yang berdampak langsung," sambungnya.
BACA JUGA:Seorang Gadis Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Hampir Tanpa Busana di Tangerang
Menurut data terakhir Oktober 2024, prevalensi stunting di Kota Tangerang berada pada angka 5,6 persen, jauh di bawah rata-rata nasional.
Bahkan, Kota Tangerang dinobatkan sebagai yang terbaik dalam evaluasi kinerja penanganan stunting tingkat Provinsi Banten.
BACA JUGA:Sachrudin Sebut Pilkada Kota Tangerang 'Metal', Alias Menang Total
Meski demikian, Pj wali kota, menegaskan capaian ini tidak boleh membuat pemerintah daerah berpuas diri.
"Kita tidak boleh berhenti pada indikator keberhasilan saja. Upaya penanganan stunting, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif, akan terus dimaksimalkan. Harapan kita adalah mewujudkan generasi anak-anak Kota Tangerang yang sehat dan cerdas," ungkapnya.
Pada tahun 2024, kata Nurdin, Kota Tangerang menjadi salah satu kota yang didukung insentif fiskal dari pusat.
Di mana Pemkot memanfaatkan uang tersebut dengan menginisiasi program pemberian modal kerja bagi keluarga dengan balita berpotensi stunting.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: