BACA JUGA:PSSI Pecat Shin Tae-yong, Muzani: Sehebat Apapun Harus Ada Akhirnya
BACA JUGA:Paula Verhoeven Lempar Senyum Saat Melayat ke Rumah Duka Ayahanda Baim Wong
"Petugas yang piket pada malam itu sudah menelpon ke Kapolseknya dan sudah dijelaskan juga bahwa kami ini dari rental," ujarnya.
Kendati demikian permintaan pendampingan ditolak oleh Polsek Cinangka.
Padahal di situ Agam sudah menjelaskan situasi dan kondisi yang dia alami seperti apa kepada pihak kepolisian.
"Orang sudah ditodongkan pistol, maka ini keadaan urgent, darurat. Ini sudah seseorang meminta pertolongan, tidak perlu memikirkan administrasi pembuatan LP ini sudah jelas," sesal Agam.
BACA JUGA:Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Sektor Industri, Kemenperin dan Kemnaker Akan Lakukan Hal Ini
BACA JUGA:Erick Thohir Beri Alasan Pemecatan STY Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Agam menambahkan bahwa saat itu pihak Polisi di Polsek Cinangka dimintanya untuk mengejar mobil yang hendak dibawa kabur oleh pelaku terlebih dahulu.
Setelah dapat mobilnya barulah, penyelesaian dilakukan di Mapolsek Cinangka.
"Saya konfirmasi ke anggota piket, kamu ke sana aja susulin mobil kamu kata dia. Nanti kalau penyelesaiannya di sini. Pada saat kita sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal," ucap Agam.
BACA JUGA:Link dan Cara Beli Tiket Konser DAY6 di Jakarta, Dibuka Hari Ini Pukul 13.00 WIB
BACA JUGA:Victor Osimhen Tolak Gabung Manchester United, Pilih Bertahan di Galatasaray Buat Napoli Naik Darah
Agam menceritakan, saat itu mobilnya berjarak hanya sekitar 3 Km dari Polsek Cinangka.
Setelah ditodong pistol, Agam bersama keluarganya sempat menawarkan pada pelaku agar kasus tersebut diselesaikan secara baik-baik.
"Tapi yang mengaku anggota TNI AL ini, 'minggir kamu kalau nggak saya tembak', 'tenang pak' kata orang tua saya, ayah saya. Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental. Setelah itu dia menabrakkan kita, waktu di Saketi, kita terjatuh kan dan dia kabur," ucapnya.