Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala Apresiasi Komitmen Kemlu Jalankan Diplomasi Pancasila

Minggu 12-01-2025,10:15 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam Pernyataan Pers Tahunan (PPTM 2025) Menteri Luar Negeri di Jakarta pada 10 Januari 2025, Menlu Sugiono menegaskan diplomasi dan kepemimpinan Indonesia dalam menjalankan peran strategis di panggung internasional akan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. 

Ditegaskan pula bahwa diplomasi Indonesia ke depan akan berpedoman pada Asta Cita, visi Presiden Prabowo untuk pemerintahannya lima tahun ke depan.  

Menlu Sugiono juga mengatakan dunia sekarang masih menghadapi berbagai krisis yang saling berkaitan (polycrisis). 

BACA JUGA:Penyakit Jantung Jadi 3 Besar Penyebab Kematian Tertinggi, Indonesia Butuh Tambahan 5 Ribu Kardiolog

BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini 1 Menit yang Lalu 12 Januari 2025, Akhir Pekan Banyak Hadiah Gratis

Khusus di kawasan Asia Pasifik, Menlu melihat adanya potensi ketegangan yang bisa bereskalasi menjadi koflik terbuka akibat rivalitas antara major powers yang semakin meruncing. 

Di ASEAN sendiri, konflik berlatar etnik di Myanmar perlu mendapat perhatian serius karena sudah mengakibatkan krisis kemanusiaan di negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.

Dimintai pandangannya terhadap statement Menlu tersebut, Dr. Darmansjah Djumala, Dewan Pakar BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri menyampaikan apresiasinya atas komitmen Kemlu untuk melaksanakan diplomasi yang berlandaskan nilai Pancasila. 

Dikatakan oleh Dr. Djumala, yang pernah menjabat Duta Besar RI untuk Austria dan PBB, komitmen tersebut merupakan pengejawantahan dari visi Asta Cita Presiden Prabowo. 

BACA JUGA:Rumah Kamala Harris dan Arnold Schwarzenegger Terancam Terbakar di Brentwood, Dennis Quaid Evakuasi Keluarganya

BACA JUGA:7 Event Jakarta Hari Ini 12 Januari 2025, Tutup Akhir Pekan dengan Hiburan Seru

Diingatkan oleh Dubes Djumala, bahwa di dalam Asta Cita justru upaya ”memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM)” mendapat prioritas urutan pertama.

Ini menunjukkan bahwa setiap langkah kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan luar negeri,  harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. 

Oleh karena itu, kata Dubes Djumala, komitmen diplomasi Pancasila sudah merupakan keniscayaan dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia ke depan.

Dubes Djumala berpandangan bahwa ke depan diplomasi Pancasila oleh Kemlu dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah. 

Kategori :