Swamedikasi dan Penyalahgunaan Obat: Dua Sisi Mata Uang Layanan Kesehatan

Senin 13-01-2025,21:31 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

"Perlu keterlibatan banyak pihak, bukan hanya keluarga, tetapi anggota masyarakat, pemerintah juga sekolah untuk memberikan edukasi terkait penggunaan obat yang bijak sejak usia dini,” tambahnya.

BACA JUGA:Perburuan Koin Jagat Timbulkan Kerusakan Fasilitas Publik GBK, Aplikator Berikan Tanggapan

BACA JUGA:Prabowo Rapat dengan Jaksa Agung Muda di Istana, PPATK: Banyak Sekali Arahan Beliau

Namun, sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab masih tetap ada dan mencari kesempatan penyalahgunaan.

Apabila peredaran obat dibatasi tentu salah satu konsekuensinya mempersulit akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Pada praktiknya, untuk membatasi penyalahgunaan obat, sering kali dilakukan upaya penegakan hukum berupa razia terhadap apotek di beberapa tempat, namun, langkah ini pun tidak lepas dari problema.

Noffendri Roestam menilai razia sebenarnya tidak tepat dilakukan pada apotek dan toko obat.

BACA JUGA:Perburuan Koin Jagat Timbulkan Kerusakan Fasilitas Publik GBK, Aplikator Berikan Tanggapan

BACA JUGA:Prabowo Rapat dengan Jaksa Agung Muda di Istana, PPATK: Banyak Sekali Arahan Beliau

“Apotek dan toko obat beroperasi dengan regulasi dan dalam pengawasan dinas kesehatan dan balai POM daerahnya, sehingga jika ada pelanggaran tentunya yang menindak adalah kedua badan tersebut di daerah masing-masing," terangnya.

Karena itu razia yang dilakukan di apotek dan toko obat, sama sekali tidak tepat. Apotek adalah sarana distribusi kefarmasian, bukan diskotek atau tempat nongkrong yang ada kemungkinan penyalahgunaan, kenapa harus dilakukan razia," tanyanya.

Ia juga menambahkan, jika ditilik lebih dalam tentang bagaimana cara oknum mendapatkan obat untuk disalahgunakan, umumnya bukan di distributor resmi, melainkan pengedar obat tidak resmi atau malah gelap, mungkin itu yang harusnya jadi fokus penindakan, bukan razia ke sarana distribusi kefarmasian.

BACA JUGA:Wacana Pendanaan Makan Bergizi Gratis Melalui Zakat, Gus Yahya: yang Nerima Siapa Dulu? Hati-hati

BACA JUGA:Razman Nasution Klaim Dibohongi Pihak KemenPPA Soal Fasilitas Kamar Lolly di RS Polri

Di dalam siniar ini, ketiga pembicara sepakat bahwa untuk menghadapi berbagai tantangan ini, diperlukan solusi komprehensif yang melibatkan semua pihak.

Selain itu juga harus memperhatikan berbagai faktor yang mencakup beberapa strategi, seperti edukasi kepada masyarakat secara komprehensif agar meningkatkan pengetahuan tentang pedoman swamedikasi.

Kategori :