"Asosiasi itu nanti fungsinya salah satunya adalah untuk misalnya mengasistensi dan mempertebal bahwa apa yang disampaikan oleh content creator politik ini adalah hal yang tidak bersifat hate speech itu. Ada disitu semacam bukan pendidikan ya. Semacam memberikan kode etik lah," tegasnya.
Diketahui, sejumlah tokoh publik dan pengamat politik kehilangan channel YouTubenya setelah mengomentari atau membahas isu-isu sensitif terkait politik dan pemerintahan. Diantaranya Akbar Faisal, Feri Amsari, dan yang terbaru adalah Hendri Satrio.
Hensa, sapaan akrabnya, mengatakan akunnya sudah lebih dari 40 hari hilang setelah membahas judi online dengan salah satu narasumber di YouTubenya.
“Sudah lebih 40 hari akun saya belum kembali, diduga karena membahas judi online dengan salah satu narasumber, ini waktu itu memang masalah sensitif dan sampai saat ini tidak bisa direcover,” kata Hensa.
Hensa pun memutuskan untuk membuat akun YouTube baru buntut dari hilangnya akunnya tersebut.
“Karena Channel Youtube Hendri Satrio Official masih dikuasai ‘pihak lain’ , saya memutuskan membuat akun baru, Jangkrik Bos ala Hensa,” pungkas Hensa melalui akun X-nya, @satriohendri.