BACA JUGA:Pagar Laut
Dia meyakini bahwa pembongkaran pagar pagar laut ini bertujuan untuk membela nelayan. Agar mereka dapat kembali berlayar seperti sedia kala.
"Jadi dari sisi hukum tentu kita terus melakukan proses, dan kemudian nanti kami juga akan melaporkan kepada DPR Komisi 4, sehingga nanti di dalam laporan kami juga lebih mudah untuk menyampaikannya," tuturnya.
Trenggono menjelaskan, sebelumnya jika pihaknya telah menyegel pagar laut tersebut selang 20 hari. Namun, karena ada desakan masyarakat mengharuskan pihaknya untuk melakukan pembongkaran pagar laut misterius itu.
"Tapi karena memang sudah desakan dari masyarakat nelayan, mereka juga memang harus melaut segera, maka kita sepakat secara bersama di sini (melakukan pembongkaran)," tukasnya.
BACA JUGA:Tak Hanya di Tanjung Pasir, Pagar Laut di Perairan Ketapang Tangerang Juga Ikut Dibongkar
BACA JUGA:Tinjau Pembongkaran Pagar Laut Tangerang, Titiek Soeharto : Yang Melanggar Hukum Segera Ditindak!
Sebagai informasi, Pagar laut misterius yang berada di Perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang dibongkar oleh TNI AL bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta nelayan setempat, pada Rabu, 22 Januari 2025.
Berdasarkan pengamatan Disway.id di lokasi, proses pembongkaran itu dilakukan dengan cara ditarik menggunakan tali kapal nelayan dan juga kendaraan tempur (ranpur) jenis Amfibi LVT.
Proses pembongkaran tersebut bisa dibilang hampir mirip dengan cara menangkap ikan menggunakan teknik pukat harimau. Di mana perahu nelayan menarik jaring berbentuk kantong yang besar dan panjang di dasar laut.
Namun dalam proses pembongkaran ini, kapal-kapal nelayan mengaitkan talinya di pagar yang terbuat dari bambu. Kemudian ditarik bersamaan dengan kapal lainnya hingga pagar bambu tersebut roboh.
BACA JUGA:Nusron Ungkap Kondisi Before After HGB Pagar Laut di Surabaya-Sidoarjo Bisa Terbit: Dulunya Tambak
Tak berhenti di situ, ada pula jajaran anggotan TNI AL dan aparat lainnya yang langsung terjun ke lautan untuk mempermudah para kapal mengaitkan talinya ke pagar bambu tersebut.
Ketika pagar itu sudah roboh, orang-orang yang terjun langsung ke lautan itu berusaha mengambil beberapa bambu tersebut untuk dijadikan barang bukti penyelidikan dan penyidikan.
Cara tersebut terus dilakukan hingga pagar laut yang membentang sepanjang 30,16 kilometer itu hancur. Namun, pembongkaran kali ini tidak langsung sepenuhnya.