Namun demikian, sejak era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang berlangsung lima tahun ke belakang, hak tukin ini tidak turut dibayarkan.
BACA JUGA:Dosen ASN se-Indonesia Tuntut Pencairan Tukin Dipercepat, Kemendiktisaintek Tanggapi Rencana Demo
Kemudian, tuntutan kedua yakni pemberian tukin ini tidak diskriminatif.
"Kami minta untuk 2025 ini secepatnya Tukin dosen juga dibayarkan untuk seluruh ASN dosen Kemendiktisaintek. Tidak harus BLU, Saker, kemudian PTNBH, dosen yang mengabdikan dirinya pada Perguruan Tinggi Swasta, yang ASN juga semuanya harus dibayarkan. Jangan ada pengecualian."
Hal ini menanggapi disetujuinya anggaran tambahan tukin dosen sebesar Rp2,5 triliun yang hanya diberikan kepada dosen ASN di perguruan tinggi negeri (PTN) satker dan BLU yang belum memiliki remunerasi.
"Itu yang kami minta. Jadi agar Tukin ini diberikan berkeadilan," pungkas Fatimah.