Tim D'BASE BINUS ASO Siap Unjuk Gigi di Shell Eco-marathon 2025: Kita Berikan yang Terbaik!

Rabu 05-02-2025,17:58 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Dimas Chandra Permana

"Pada prinsipnya, kita harus siap menang dan siap kalah. Yang terpenting adalah memberikan yang terbaik," ujarnya kepada awak media, Selasa, 04 Februari 2025.

BACA JUGA:DPRD Bandung Bahas Raperda tentang Pengelolaan Cagar Budaya

Dia juga mengingatkan agar tim tetap fokus pada kompetisi, meskipun godaan untuk menjelajahi negara baru sering kali muncul.

Pengalaman sebelumnya juga menjadi pelajaran berharga bagi tim D’BASE. Pada kompetisi 2 tahun yang lalu, mobil mereka sempat menghadapi insiden kecelakaan di lintasan. Hal ini mengajarkan pentingnya kesiapan menghadapi situasi di luar dugaan.

"Saya selalu menyampaikan bahwa hal-hal tidak terduga seperti ini bisa terjadi. Karena itu, kita harus tetap tenang dan fokus pada solusi," tuturnya.

Diketahui, Shell Eco-marathon merupakan kompetisi global tahunan yang menantang mahasiswa dari berbagai negara untuk merancang dan membangun kendaraan hemat energi.

Kompetisi itu bertujuan untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pencarian solusi energi untuk masa depan.

Untuk mengetahui seberapa efisien konsumsi energi kendaraan tersebut, driver khusus masing- masing tim akan mengendarai mobil yang sudah dibuat dan mengelilingi sirkuit balap sepanjang 3,7 kilometer, dengan total 4 lap dengan waktu maksimum 35 menit.

BACA JUGA:Berikan Dampak Positif, FIFGROUP Sabet 4 Gelar pada Ajang Astra Corporate Affairs Awards 2024

Mereka juga harus memastikan kecepatan rata-ratanya stabil di angka 25 km/jam, dan para juri akan memperhitungkan selisih bahan bakar di awal dan akhir balapan. Tim dengan selisih terkecil akan menjadi pemenang.

Kompetisi Shell Eco-marathon tahun 2024 lalu diadakan di International Circuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Namun, tahun ini tim mahasiswa BINUS ASO akan berangkat ke Lusail International Circuit yang berada di Kota Doha, Qatar untuk mengikuti lomba tersebut.

Tentunya, kondisi geografis di Qatar berbeda dengan Indonesia, sehingga ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi mobil buatan tim D’BASE yang akan berlaga di Shell Eco-marathon 2025.

Lusail International Circuit terletak di tengah gurun dengan kondisi geografis yang berbeda drastis dari Mandalika.

Qatar memiliki iklim yang lebih kering dengan suhu tinggi dan kelembapan rendah, tidak seperti Mandalika yang cenderung lembap dengan suhu tropis.

Perbedaan ini mengharuskan tim D’BASE memastikan performa mobil dan efisiensi bahan bakarnya tetap optimal meskipun menghadapi suhu ekstrem.

Lalu, ada juga perbedaan karakter budaya dan proses logistik yang berlaku. Selama berkompetisi di Mandalika, tim D’BASE dapat memperoleh spare part mobil yang dibutuhkan dengan cepat karena mereka bisa mengandalkan produsen dan distributor lokal.

Kategori :