Terlebih, produk yang tidak cocok dengan warna kulit justru membuat penampilan yang diinginkan tak terwujud.
Kendati demikian, Lisa menyoroti masih kurangnya talenta digital yang bisa mengembangkan teknologi AI ini di Indonesia.
"Kita tahu sekarang talenta digital kita masih kurang sebetulnya. Jadi pemerintah, khususnya di Direktorat saya (Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan), kita akan bantu support di penyediaan talenta-talenta ini," katanya.
BACA JUGA:MBG Masih Pakai Produk Impor, Kemendiktisaintek Mau Kembangkan Riset untuk Produk Dalam Negeri
BACA JUGA:Dana Riset Rp1,2 T Terancam Dipotong imbas Efisiensi Anggaran, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek
"Bagaimana talenta-talenta kita bisa disiapkan untuk lebih melengkapi teknologi AI supaya nantinya kita tidak hanya menggunakan saja, tapi juga kita bisa menciptakan teknologi AI," tambahnya.
Termasuk dalam industri kosmetik, Lisa menyoroti penggunaan AI ini dibutuhkan untuk menyesuaikan kebutuhan konsuan Tanah Air yang memiliki keunikan tersendiri.
Oleh karena itu, Lisa mengumumkan, "Pemerintah bisa men-support di research & development sehingga kita nanti bisa kerjasama. Kemudian kita bisa kembangkan bersama-sama teknologi AI ini di industri kosmetik."