"Kita ada estimasi, dan ini sudah terwujud beberapa tahun terakhir ini, 3 ribu orang buka puasa di sini. Nah, karena ini kita mengantisipasi karena banyaknya program baru di Istiqlal, kita naikkan 4 ribu box nasi di sini, ditambah dengan kurma, ditambah dengan air minum," bebernya.
Penyediaan iftar ini kebanyakan diperoleh dari sponsor, masyarakat, dan instansi.
"Kita betul-betul membuka kesempatan kepada warga, masyarakat. Jadi biasanya 10 Ramadhan terakhir (masjid dibuka) bisa sampai 24 jam, tapi 1 sampai 20 (Ramadan) belum sampai 24 jam," ungkapnya.
Pada iktikaf tersebut juga pihaknya mengantisipasi banyaknya jemaah mancanegara datang.
BACA JUGA:Jahe Merah dan Kurma, Kombinasi Sempurna Bejo Jahe Merah Atasi Masuk Angin Agar Puasa Lancar
BACA JUGA:Profil KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama di Kabinet Prabowo-Gibran
"Di Istiqlal ini ada hotel gratis. Ada sekitar hampir 40 kamar, ya. Ada mungkin dari daerah untuk urusannya hanya satu hari, dua hari di Jakarta. Daripada menyewa hotel di sekitar sini mahal, kita fasilitasi, mereka itu adalah musafir," terangnya.
Disebutkannya bahwa hotel ini layaknya hotel kapsul yang ada di bandara Jepang dan Singapura.
"Di sini ada pameran, kemah-kemah yang di sekitar istiqlal ini juga nanti akan menawarkan barang-barang murah meriah, tetapi itu semuanya dikelola jadi Istiqlal Global Fund."
Selain tadarusan Al-Quran, berbagai kegiatan dakwah dan pendalaman keagamaan menarik bisa diikuti oleh baik anak-anak maupun dewasa.
"Kita menampilkan penceramah-penceramah yang betul-betul digemari masyarakat, ya. Mulai dari setiap habis salat fardu, habis duhur, habis asar. Kemudian salat tarawih, kemudian juga subuh," paparnya.
Kegiatan pengembangan keterampilan salah satunya kursus bahasa, ada bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahkan bahasa Hebrew dan Aramaik.