Kisah asmara Prabowo bersemi saat Titiek pertama kali bertemu Prabowo sewaktu menjadi murid Sumitro Djojohadikusumo, yang tidak lain adalah ayah Prabowo.
Hubungan asmara keduanya terjalin, dan Sumitro berpesan kepada Prabowo untuk serius dalam menjalani hubungan tersebut.
Prabowo dan Titiek akhirnya menikah pada 8 Mei 1983. Pada saat itu, Prabowo masih bertugas sebagai perwira TNI, sementara Titiek masih kuliah di Universitas Indonesia.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai putra tunggal, Ragowo Hediprasetyo, pada 22 Maret 1984.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian Sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
Sayang, rumah tangga Prabowo dan Titiek kandas melalui perceraian setelah masa Orde Baru, dengan perceraian mereka terjadi pada Mei 1998.
Perceraian ini diduga dipicu oleh hubungan keluarga yang memburuk akibat isu politik, di mana Prabowo dituduh mengkhianati Soeharto selama kerusuhan pada 1998. Prabowo bahkan juga dituding menjadi dalang atas aksi mahasiswa yang berhasil menduduki Gedung MPR/DPR dalam rangkaian Kerusuhan Mei 1998.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu faktor pengunduran diri Soeharto dari jabatannya.
Namun demikian, belum ada penjelasan eksisit perihal penyebab perceraian Prabowo dan Titiek. Saat berpisah, Prabowo dilaporkan meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania selama beberapa tahun.
Hingga akhirnya, pada 2004 Prabowo resmi memulai karier politiknya dengan bergabung Partai Golkar. Lalu, karier politiknya makin melejit setelah mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra pada 2008.