Kerja Sama Indonesia-Vietnam, Ketum Kadin: Target Perdagangan 18 Miliar Dolar pada 2025

Senin 10-03-2025,12:17 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan hasil pertemuan dengan Vietnam.

Hasil pertemuan Indonesia-Vietnam, salah satunya target perdagangan sebesar 18 miliar dolar pada 2025, akan tercapai dalam waktu dekat ini. 

Hal ini diungkap Anindya usai menghadiri Viet Nam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity" di Hotel Raffles, Jakarta. 

BACA JUGA:Pramono Bakal Temui BGN untuk Bahas Nasib Program Sarapan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi II DPR Bantah Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK Gegara Kurang Anggaran

"Trade kita itu 16 miliar dollar antara Indonesia dengan Vietnam sudah disepakati sebelumnya ingin mencapai 18 miliar dollar, saya rasa bisa tercapai dalam waktu yang sangat dekat tapi lebih daripada trade atau perdangangan," jelas Anindya pada Senin, 10 Maret 2025. 

Menurut dia, Vietnam menjadi negara yang baik sebagai pintu masuk ke pasar Asia, terutama seperti China dan negara-negara lainnya. 

"Karena saya lihat ini Vietnam ini juga bisa menjadi semacam gateway atau pintu ke Asia, ke Cina dan lain-lain," sambungnya. 

Ia menjelaskan kedua negara ini, memiliki komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan juga investasi, contohnya dibidang agrikultur dan juga perikanan. 

"Saya lihat benar-benar menarik itu adalah agrikultur dan juga perikanan. Dengan turunannya ya, peternakan," jelas Anindya pada Senin, 10 Maret 2025. 

BACA JUGA:Wali Kota Bekasi Menyambangi Dua Korban Tewas Saat Banjir di Bekasi

BACA JUGA:Indonesia Gelap Bagi Buruh Sritex, JKP Tak Jelas yang Mau PHK Diminta Daftar Dulu

Tak lupa, dari sisi digitalitasi, Anindya mengungkapkan bahwa dari sisi digitalisasi, kedua negara ini mengembangkan teknologi digital cukup cepat.

"Dari sisi elektronik sampai kepada semikonduktor. Karena perlu diingat dengan adanya strategi banyak multinasional China plus one atau mencari negara lain selain China. Vietnam dan Indonesia menjadi suatu destinasi yang bisa menjadi minat banyak investor," jelasnya. 

Bukan hanya soal perdagangan, Anindya menjelaskan bahwa Indonesia sebaiknya membuat kerja sama yang baik terutama membuat suplai diberbagai bidang energi seperti transisi energi, kendaraan listrik, energi terbarukan.

Kategori :