Mohamed Salah Jadi Lokomotif Penyerangan Liverpool, The Reds Kehilangan Mesin Gol di Lini Depan

JAKARTA, DISWAY.ID -- Tanpa Mohamed Salah, Liverpool pasti akan kehilangan senjata penyerang paling tangguh di lini serang The Reds.

Meskipun hanya menyentuh bola 23 kali dalam kekalahan final Piala Carabao melawan Newcastle 1-2 , Mohamed Salah menunjukkan mengapa perpanjangan kontrak tidak bisa dinegosiasikan.

Dengan gelar Liga Champions, Piala FA, Piala Carabao, dan Liga Primer yang hampir dipastikan, Liverpool perlu memperjelas masa depan Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, dan Mohamed Salah.

BACA JUGA:Liverpool Rombak Besar-besar Skuad Musim Depan, Darwin Nunez Salah Satu 6 Pemain Bintang Berisiko Dijual

BACA JUGA:Jamie Carragher Sindir Bintang Liverpool dan Prediksi Mohamed Salah, Kelemahan The Reds Terungkap

Namun hingga saat ini belum ada kemajuan dalam negosiasi kontrak dengan Mohamed Salah maupun kedua rekannya.

Kekalahan dari Newcastle menunjukkan prospek yang mengkhawatirkan jika Mohamed Salah tidak lagi berada di Anfield.

Tino Livramento berhasil memblok bintang Mesir itu, dan dalam dua pertandingan terakhir, Mohamed Salah tidak mampu menciptakan momen eksplosif .

Yang lebih penting, tidak ada seorang pun di skuad Liverpool yang mampu melakukan serangan untuknya.

Mohamed Salah masih jadi lokomotif dalam penyerangan Liverpool, meskipun banyak pemain menyerang berkualitas, tetapi tidak ada yang dapat dibandingkan dengan pemain Mesir itu dalam hal pengaruh di depan gawang.

BACA JUGA:Aksi Berkelas Virgil van Dijk Usai Liverpool Gagal Raih Piala Carabao, Newcastle United Ciptakan Sejarah 70 Tahun

BACA JUGA:Newcastle Juara Piala Carabao Usai Kalahkan Liverpool, Mengakhiri Paceklik Trofi Selama 70 tahun

Luis Diaz telah mencetak 13 gol musim ini namun belum pernah menjadi striker yang menonjol.

Diogo Jota (8 gol) dan Darwin Nunez (7 gol) hanya mencetak total 15 gol.

Cody Gakpo (16 gol) bukanlah angka yang buruk, tetapi masih terlalu kecil dibandingkan dengan Nohamed Salah.