Mohamed Salah Jadi Lokomotif Penyerangan Liverpool, The Reds Kehilangan Mesin Gol di Lini Depan

BACA JUGA:Penyerang Mancheser City Mesin Penghancur di Liga Primer, Erling Haaland Cetak Rekor 100 Gol Tercepat

Menemukan striker kelas dunia dengan harga pantas dan gaji yang tidak terlalu tinggi memang sulit, tetapi menggantikan ikon seperti Salah hampir mustahil.

Jika Liverpool tidak segera mengambil keputusan, mereka mungkin akan terjerumus ke dalam krisis yang tidak perlu.

Penampilan mengecewakan Mohamed Salah dalam beberapa hari terakhir telah membuat penggemar Liverpool merasa bingung, terutama saat musim memasuki tahap akhir.

Liverpool mengalami minggu yang sulit dilupakan saat mereka tersingkir dari Liga Champions oleh PSG, sebelum kalah dari Newcastle United di final Piala Carabao.

Jika kekalahan dari PSG disebabkan oleh perbedaan kelas, penampilan di Wembley merupakan lonceng peringatan tentang menurunnya kekuatan fisik, semangat, dan terutama menurunnya performa Mohamed Salah.

BACA JUGA:Liverpool Tutup Kesepakatan Rp 1 Triliun Bintang Wolves, Manchester United Akhirnya Menyesal

BACA JUGA:Link Live Streaming Ipswich Town vs Nottingham Forest dari Portman Road Stadium Kick-off 22.00 WIB

Meski hanya kalah 1-2, tim kota pelabuhan itu tetap menunjukkan penampilan yang lemah.

Pelatih Arne Slot dan timnya tidak dapat menunjukkan kekuatan bawaan mereka, kurang inovasi dalam gaya bermain mereka dan hampir tidak menciptakan tekanan yang cukup untuk membalikkan keadaan.

Yang paling mengkhawatirkan adalah Mohamed Salah, bintang paling cemerlang di The Reds, benar-benar menghilang sepanjang pertandingan.

Tidak seorang pun dapat menyangkal pengaruh striker Mesir ini musim ini.

Tanpa kontribusi pentingnya, Liverpool hampir tidak akan mampu menciptakan selisih 12 poin di puncak klasemen .

BACA JUGA:Prediksi Manchester City vs Brighton, Pep Guardiola Pasang Mode Waspada!

BACA JUGA:Tawarkan Gaji Besar Virgil van Dijk, Klub Raksasa Arab Saudi Bikin Bos Liverpool Tak Nyenyak Tidur

Pemain nomor 11 ini masih menjalani salah satu musim individu paling mengesankan sejak puncak Thierry Henry. Akan tetapi, pemain-pemain top dituntut untuk memiliki standar tertinggi, dan apa yang ia tunjukkan minggu lalu tidak cukup untuk memenuhi harapan.