"(Berangkatnya) Tanggal 17 atau 16 (Februari 2025) udah saya lupa. Pokoknya tidak lama dia (minta izin ingin ke Thailand), dia berangkat," terang Diana di Bekasi pada Kamis, 27 Maret 2025.
Dia menyatakan bahwa sebelum kepergian putranya, dia telah melarang Saleh untuk bepergian ke Thailand.
Larangan ini bermula dari kekhawatiran Diana mengenai sifat pekerjaan yang menakutkan di Thailand.
Saat korban tiba di Thailand, Diana menyatakan bahwa Saleh segera memberi tahu ibunya. Selain itu, Saleh berusaha menghiburnya dengan meyakinkannya tentang keadaannya.
BACA JUGA:Pulang dari Kamboja, Bea Cukai Soetta Tangkap Pria yang Coba Selundupkan Kokain di Celana Dalam!
"(Sesampainya Thailand) telpon saya. 'Udah sampai Mak' gitu. Terus (dia bilang) 'jangan kebanyakan pikiran mak. Jangan dengerin kata orang," jelas dia.
Diana juga menyatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan korban selama empat hari berturut-turut. Namun, komunikasi terputus karena ponsel Diana rusak.
Diana menerima panggilan video dari seorang rekan Saleh pada Minggu malam, 3 Februari 2025. Dalam panggilan tersebut, rekan tersebut memperlihatkan kondisi korban yang tampak tidak berdaya dan tidak bereaksi saat dihubungi.
"Terus saya ditanya sama temannya, 'Ibu, apakah Saleh punya riwayat kejiwaan?' Ya, saya ngebantah. Emang anak saya nggak ada riwayat kejiwaan," kata Diana.
Tak lama kemudian, rekannya menghubungi Diana sekali lagi untuk memberi tahu bahwa Saleh telah tewas pada hari Senin, 3 Maret 2025.
Setelah mengetahui bahwa putranya telah meninggal dunia, Diana menemukan bahwa dia berada di Thailand, bekerja sebagai operator judi online (Judol).
"Pas tahu-tahunya udah meninggal, tahunya dia judol. Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," tuturnya.